Asikin mengaku, Desa Dukuhkembar dulu tidak setenar ini. Namun sejak adanya media sosial, masyarakat jadi tahu jika kampungnya memiliki pontensi yang menjanjikan untuk dikenalkan di khalayak umum.
"Zaman nenek moyang saya sudah ada tanaman ini, tapi kini makin banyak yang tahu keberadaan desa kami ini, meski jauh dari pusat kota," kata Asikin kepada detikcom, Kamis (4/1/2017).
Dikatakan Asikin, di desanya ada 128 warga yang bekerja sebagai petani padi, tapi hampir 80 persen dari mereka juga bergantung kepada bunga kenanga sebagai penghasilan tambahan.
"Cukup lumayan dengan keberadaan pohon kenanga ini, bunganya bisa dipetik dan dijual kembali, luwung (cukup) buat tambahan warga kami" ujar Asikin.
![]() |
Asikin menyampaikan jika potensi bunga kenanga yang ada di desanya ini sudah mendapatkan perhatian khusus dari Dinas Pertanian Pemkab Gresik.
"Untuk meningkatkan produksi bunga kenanga di desa kami, saya mengajukan bibit untuk budi daya pohon kenanga, Alhamdulillah langsung direspons dengan dibantu 200 bibit," kata Asikin.
Karena wilayahnya mempunyai keterbatasan lahan, Asikin menganjurkan warga yang tidak memiliki lahan agar ditanam di pekarangan rumahnya masing-masing.
"Bagi yang sudah punya lahan, bisa ditanam di sawah dan ladangnya sendiri, agar jika nanti berbunga bisa dipetik hasilnya," ungkapnya.
Untuk menambah taraf hidup warga, Asikin meminta agar bunga kenanga bisa dibuat olahan lain selain hanya dijual sebagai bunga ziarah kubur.
"Sebelumnya kami sudah membicarakan dengan dinas pertanian, tidak hanya dimanfaatkan untuk bunga ziarah saja melainkan bisa diolah menjadi minyak atau olahan lainnya," tandas Asikin. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini