Kondom, Alat Kontrasepsi yang Kurang Diminati di Kabupaten Madiun

Kondom, Alat Kontrasepsi yang Kurang Diminati di Kabupaten Madiun

Sugeng Harianto - detikNews
Rabu, 03 Jan 2018 12:26 WIB
Foto: Sugeng Harianto
Madiun - Peminat alat kontrasepsi jenis kondom di Kabupaten Madiun kurang diminati. Dari 102.766 aseptor atau peserta Keluarga Berencana (KB), hanya 1% atau 1.459 orang yang menggunakan kondom.

"Alasan mereka macam-macam tidak mau dengan kondom. Ada yang kurang nyaman kalau pria harus memakai sarung (kondom) tiap berhubungan suami istri. Ada juga istri kurang puas kalau suami pakai kondom," kata Kabid KB Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinas PPKB dan PPPA) Kabupaten Madiun Ndaru Pandamningtyas kepada detikcom di kantornya Jalan Raya Solo Jiwan, Rabu (3/1/2018).

Meski minim peserta, kata dia, setiap bulan disiapkan 11.664 kodom. Rata-rata setiap pasangan suami istri mendapat jatah 8 kondom. Itu dengan asumsi intensitas hubungan suami-istri setiap pasangan hanya 2 kali dalam sepekan.

"Dalam sebulan dari 1.459 peserta KB kondom, total sebulan hampir 11.664 kondom. Itu tiap pasangan di jatah 8 kondom, sehingga seminggu bisa 2 kali berhubungan," tutur Ndaru.

Dia mengatakan, saat ini stok kondom masih aman hingga sebulan ke depan. Peserta KB dengan kondom memang tergolong kecil. Menurut dia, KB terbanyak dengan suntik mencapai 55.220 peserta.

Disusul IUD dengan 16.167 peserta, pil 14.901 peserta. Sementara metode KB implan 9.530 peserta, Metode Operasi Pria (MOP) juga minim, yakni hanya 91 peserta.

Ndaru menambahkan, saat ini Kabupaten Madiun memiliki 135.789 pasangan usia subur. Dari jumlah tersebut, peserta KB tahun 2017 mencapai 102.766 yang tersebar di 205 desa 15 Kecamatan.

Jumlah tersebut jika dibandingkan tahun 2016, menurun sekitar 6%, yakni 107.799 peserta. Sedangkan pasangan usia subur tahun 2016 mencapai 141.526. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.