Basmi Tikus di Madiun, 1 Ekor Dibeli Rp 1.500

Basmi Tikus di Madiun, 1 Ekor Dibeli Rp 1.500

Sugeng Harianto - detikNews
Sabtu, 30 Des 2017 17:33 WIB
Petani membongkar sarang tikus (Foto: Sugeng Harianto)
Madiun - Tikus yang menjadi hama bagi petani menjadi buruan di Kabupaten Madiun. Petani ramai-ramai memburu binatang pengerat itu karena 1 ekor tikus dihargai Rp 1.500.

Gerakan beli tikus ini dilakukan untuk menggerakkan petani agar membasmi tikus lebih bnayak lagi. Gerakan ini digagas petani Desa Gunungsari Kecamatan/Kabupaten Madiun. Alhasil dalam sehari petani bisa menangkap ratusan tikus.

"Senang ini semangat cari tikus. Lumayan uangnya, juga hama tikus bisa berkurang," terang Suroto, salah satu petani kepada detikcom Sabtu (30/12/2017).

Suroto mencari tikus ditemani petani lain. Bersama 2 temannya, Suroto hari ini orang mendapat sekitar 25 ekor. Kegiatan berburu tikus ini rutin di lakukan setiap musim tanam padi. Perburuan dimulai pada awal bulan ini. Dan saat ini sudah terkumpul sekitar seribu tikus.

"Ini kegiatan rutin dilakukan keelompok tani biar semangat membasmi tikusnya. Satu ekor kami hargai Rp 1.500. Kadang sehari bisa terkumpul 80 hingga 100 ekor," jelas Ketua kelompok tani Sari Makmur Desa Gunungsari Dasi.

1 tikus dihargai Rp 1.5001 tikus dihargai Rp 1.500 (Foto: Sugeng Harianto)

Menurut Dasi, program tersebut sudah ada sejak tahun 1990 dalam upaya pemberantasan tikus yang menyerang tanaman padi. Kala itu harga masih Rp 500 per ekor. Ada sekitar 200 anggota petani tergabung di kelompoknya secara sukarela mencari tikus di sawah.

"Kegiatan seperti ini sudah lama sejak 1990 dulu harga masih Rp 500 sampai sekarang di beli Rp 1500. Ada luas 52 hektar total kelompok tani saya," tutur Dasi.

Dasi menambahkan, dana pembelian tikus tersebut murni dari uang kas kelompok tani. Uang kas didapat dari anggota kelompok tani yang harus membayar 2 kg padi setiap musim panen.

Sementara itu Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Madiun telah mendukung cara petani dengan pembelian tikus unyuk membasminya.

"Kami mendukung cara pembelian tikus ini. Tapi ini baru kelompok tani Desa Gunungsari yang paling aktif tercatat," jelas Mantri Pertanian Kecamatan Madiun Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Neny Sulistiyana. (iwd/iwd)
Berita Terkait