"Selama Tahun 2017, secara umum wilayah Jawa Timur relatif aman dan kondusif. Indikatornya, tidak ada kerusuhan atau konflik sosial, SARA," kata Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin di sela konferensi pers Polda Jatim dalam rangka Anev Kamtibmas akhir tahun 2017 di gedung Tri Brata, Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani, Surabaya, Jumat (29/12/2017).
Anev tersebut juga dihadiri Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, serta pejabat utama Polda Jatim dan beberapa pejabat utama Kodam V/Brawijaya. Kapolda juga menjelaskan indikator lain yang membuat provinsi di ujung timur Pulau Jawa ini terpantau aman dan kondusif.
Diantaranya, aksi buruh terutama pelaksanaan may day (Hari Buruh) berlangsung aman. Kegiatan Suroan Agung di Madiun dan daerah sekitarnya, berlangsung aman.
"Pertandingan sepakbola juga berjalan aman, tidak ada konflik antar suporter. Tidak ada aksi terorisme yang terjadi," tuturnya.
Kapolda arek Suroboyo ini menambahkan, pertumbuhan ekonomi dan investasi di Jawa Timur juga cukup tinggi. Ketahanan pangan kuat, surplus, bahkan bisa mengirim ke daerah di provinsi lainnya seperti Nusa Tenggara Timur, Papua.
Harga kebutuhan pokok di Jatim juga stabil, tidak ada gejolak. Serta tiga pilar plus (Babinsa, Bhabinkamtibmas, kepala desa) serta tokoh agama juga menjaga kerukunan warga.
"Ada teman yang bertanya, kenapa Jawa Timur kok relatif aman sekali. Padahal, ada pemilihan kepala daerah 18 kabupaten dan kota serta pemilihan gubernur. Ini semua berkat kerjasama semua pihak, TNI-Polri, masyarakat, yang menghendaki rasa aman," tandasnya. (roi/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini