"Kami sengaja mengajak para santri untuk terlibat langsung menjadi pengawas dalam Pilkada mendatang," kata Ketua Panwaslu Kota Suep Priyanto dalam sambutannya saat Sosialisasi Pengawas Partisipatif Santri Mengawasi di Masjid Al Arif Jalan Mastip, Kamis (28/12/17) malam.
Dia mengaku, dirinya mengajak para santri untuk mengawasi proses pilkada mendatang. Selain itu untuk memberikan pendidikan kepada para pemilih pemula dari kalangan para santri dalam hal pengawasan.
Menurutnya santri yang sengaja diundang dalam sosialisasi untuk pengawasan pilkada 2018 ini, terdiri dari 100 santri dari berbagai kecamatan dan kelurahan yang ada di wilayahnya.
"Mereka akan membatu dalam proses pengawasan nantinya," tambahnya.
Santri yang diajak oleh pihaknya tidak hanya dari kalangan anak yang mondok saja. Namun, kata Suep, anak pemilih pemula yang bisa memakai sarung dan kopyah.
"Jadi kontribusi tenaga dari kalangan santri memang sangat dibutuhkan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran pemilu di setiap sudut kota," ujarnya.
Dalam acara sosialisasi ini juga dihadiri Ketua Bawaslu Jatim Muh Amin. Dia menilai sosialisasi ini digelar sesuai dengan program yang diusung. Kegiatan ini digelar di tempat ibadah sesuai dengan status kesantriannya.
"Saat ini pemilih dari kalangan santri memang sangat dibutuhkan tenaganya dalam pengawasan partisipatif, dalam pilkada mendatang," terangnya.
Pemilih pemilu, tambah Suep, diharapkan tidak hanya menjadi pemilih saja. Namun harus menjadi pengawas pemilu.
"Jika nanti mendapati sebuah pelanggaran pemilu, maka pemilih bisa melaporkan kepada pihaknya atas pelanggaran yang terjadi di setiap daerahnya masing-masing. Begitu juga dengan peran para santri nantinya," tegasnya. (fat/fat)