"Pernah ada gesekan karena salah satu perguruan silat ingin mendirikan tugunya. Tetapi perguruan lain tak terima. Lalu terjadi gesekan, bahkan sampai ada pelaporan ke kami," ujar Kapolres Madiun AKBP Made Agus Prasatya kepada detikcom, Kamis (28/12/2017).
Agus tak ingin gesekan-gesekan seperti itu terjadi. Atas inisiasinya, tugu gapura bersama pun berdiri. Tugu gapura itu berdiri di Taman Kota Caruban depan SMAN 2 Mejayan Caruban.
"Tugu ini merupakan kesepakatan bersama untuk berdamai. Jangan ada tugu lain yang berdiri sendiri menurut kelompok masing-masing. Jangan ada gesekan lagi antar perguruan silat," kata Agus.
Pada tugu gapura berukuran sekitar 4x5 meter ini tertempel 12 gambar atau logo perguruan silat di Madiun. Diharapkan dengan adanya tugu ini, terjalin keharmonisan antar perguruan silat.
![]() |
Agus menyebut bahwa ke depan ada empat tugu gapura bersama lagi yang dibangun. Empat tugu ini akan dibangun di empat pintu masuk menuju Madiun. "Nanti ada empat tugu lagi yang dibangun di pintu masuk Madiun. Kalau tugu ini adalah tengahnya," kata Agus.
Tugu ini diresmikan dengan ditanda tangani oleh semua ketua perguruan dilat di Madiun, Kapolres Madiun, dan pihak Pemkab Madiun.
Sementara itu, Wakil Bupati Madiun Iswanto mengatakan bahwa Pemkab Madiun mendukung sepenuhnya adanya tugu gapura untuk keharmonisan antar perguruan silat di Madiun ini. Madiun memang dikenal dengan perguruan silatnya.
"Pencak silat merupakan aset budaya yang wajib dijaga dan dilestarikan semua pihak. Jadi seluruh pihak ikut serta dalam menjaga warisan budaya agar perguruan pencak silat tidak hanya mementingkan kepentingan kelompok semata. Namun tetap bersinergi antar seluruh warga perguruan pencak silat lainnya," ungkap Iswanto.
Iswanto menambahkan, permbangunan tugu gapura bersama tersebut agar tidak hanya menjadi simbol semata. Tetapi sebagai identitas dari Kabupaten Madiun yg merupakan sebagai kampung pesilat. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini