Jelang Libur Panjang, Harga Cabai di Ponorogo Melonjak

Ponorogo - Jelang libur panjang pergantian tahun, harga cabai di Ponorogo kini tembus Rp 55 ribu/kg. Sejumlah pedagang di Pasar Bungkal mengaku khawatir dengan melonjaknya harga cabai ini.

Pasalnya, dengan modal harga yang mahal tak dipungkiri harga jualnya pun meningkat. Hingga berdampak semakin sedikitnya pembeli cabai.

"Cabai kan gampang busuk, kalau tidak cepat jualnya nanti rugi. Pembelinya makin sedikit beli cabai," tutur Lamijah, penjual cabai di Pasar Bungkal, Kamis (28/12/2017).

Ibu dua orang anak ini menuturkan ia biasanya bisa menjual lebih dari 10 kg, kini harus bersyukur menjual 5 kg/hari. "Pembeli banyak yang mengeluh kemahalan, tapi memang harga aslinya Rp 55 ribu," terangnya.

Sementara salah satu warga, Tuminah mengeluhkan harga cabai yang meroket. Pasalnya ia dan keluarga memang pecinta rasa pedas. "Biasanya beli 1 kg, kini hanya bisa beli 0,5 kg saja," jelasnya.

Ia hanya bisa berharap agar harga cabai cepat turun. "Sepertinya baru minggu kemarin Rp 20 ribu/kg, ehh sekarang sudah Rp 50 ribu. Semoga cepat turun harganya," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro (Perdakum), Addien Andhanawarih saat dihubungi detikcom membenarkan kenaikan harga cabai di pasaran.

"Betul, memang per hari ini harga cabai Rp 55 ribu/kg," tandasnya.

Menurutnya, kenaikan harga cabai ini dikarenakan cuaca yang didominasi hujan setiap hari. Sehingga tanaman cabai banyak yang rusak dan hasil panen tidak bisa maksimal.

"Sehingga bisa dikatakan gagal panen, menyebabkan harga melonjak tinggi," tukasnya.

Untuk menekan semakin melonjaknya harga cabai, Addin tengah berkoordinasi dengan kabupaten atau kota se-Jatim meminta kiriman dari luar daerah. "Seperti tahun-tahun yang lalu dapat kiriman dari Jember, Banyuwangi juga dari Jawa Tengah," pungkasnya. (fat/fat)