"Angka laka lantas di Ngawi tinggi. Jadi saya imbau semua pengendara yang melintas di Ngawi untuk meningkatkan kewaspadaan. Utamanya sepanjang jalan nasional, sangat rawan kecelakaan," kata Kapolres Ngawi AKBP Pranatal Hutajulu kepada detikcom di kantornya, Jumat (22/12/2017).
Titik rawan yang dinilai sebagai jalur tengkorak, kata Pranatal, antara lain perbatasan Sragen Jawa Tengah Mantingan - Ngawi Kota sepanjang 30 Km. Jalur Ngawi - Caruban arah Surabaya, serta Ngawi - Maospati arah Madiun dan Magetan.
Jalur tengkorak di Ngawi/ Foto: Sugeng Harianto |
Pranata menambahkan dari data dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Ngawi, selama tahun 2017 terdapat 859 kasus kecelakaan. Dari jumlah tersebut, 100 korban meninggal dunia, 91 luka berat dan luka ringan 993 dengan kerugian Material Rp 1.2 miliar.
Sedangkan tahun 2016, angka kecelakaan lalu lintas 774 kasus. Untuk korban jiwa 136 orang, luka berat 46 orang dan luka ringan 1.008 dengan kerugian materiil Rp 1.246.000.000.
Dari pantauan detikcom H-4 libur natal dan tahun baru kali ini belum ada peningkatan volume kendaraan. Kendaraan yang didominasi roda dua dan empat serta bus melintas sekitar 20-30/menit, baik dari arah Surabaya maupun Solo.
Sementara dalam Operasi Lilin Semeru 2017, petugas gabungan dari berbagai unsur berjumlah 300 personel melakukan pengamanan. Mereka terdiri 200 polisi, DLLAJ dan Satpol PP dan tim Kesehatan berjumlah 100 petugas. Semua personel akan dikerahkan 24 jam, mulai 23 Desember 2017 hingga 1 Januari 2018. (fat/fat)












































Jalur tengkorak di Ngawi/ Foto: Sugeng Harianto