Kasatreskrim Polres Malang Kota AKP Ambuka Yudha, mengaku, police line di Doremi VIP bukan dipasang oleh Polres Malang Kota. Informasi yang diterima, penanganan kasus tersebut dilakukan oleh Polda Jawa Timur.
"Sudah banyak yang tanya. Semestinya konfirmasi ke Polda Jatim. Karena kami bukan yang memasang police dan penanganan perkara itu," tegas AKP Ambuka Yudha saat dikonfirmasi, Jumat (11/12/2017).
Saat detikcom mendatangi lokasi, pintu rumah karaoke warna putih terlihat tertutup, dan dipasang banner besar.
![]() |
Banner putih dengan tulisan 'Opening Soon Under Construction' menempel pada banner putih. Dan diduga sengaja dipasang untuk menutupi police line.
Sementara, saat mencoba mengkonfirmasi salah satu juru parkir di kawasan ruko itu, dia mengaku tak mengetahui saat ada penggerebekkan yang dilakukan polisi.
Pria ini justru kaget ketika melihat Doremi VIP tiba-tiba tutup. "Saya saja kaget, katanya ditutup polisi, itu ada garis polisinya," katanya juru parkir yang wanti-wanti namanya tidak disebutkan.
"Kayaknya dua hari lalu. Saya pagi masih kerja sampai siang, tapi tidak ada apa-apa," bebernya.
Dari penelusuran detikcom dari website Doremi VIP, tempat karaoke ini sengaja didesain dengan gaya modern dan elegant agar memberikan nuansa eksklusif kepada para pengunjungnya.
Pihak manajemen Doremi VIP sendiri hingga saat ini belum dapat dikonfirmasi mengenai penggerebekkan tempat usahanya, karena dugaan tarian striptis. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini