Posko induk atau posko utama bencana masih dibuka di Kampus AKN yang dikomandani Kodim 0801 Pacitan. Ratusan warga yang masih tinggal di pengungsian itu karena rumahnya dalam zona merah rawan longsor.
"Posko masih dibuka sampai 3 bulan, sejak bencana mengingat masih rawan terjadi longsor. Masih ada warga di pengungsian, jumlahnya ratusan," kata Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Ari Lawitang kepada detikcom, Jumat (22/12/2017).
Sementara bantuan bencana banjir dan longsor Pacitan masih terus mengalir. Dinas Sosial mencatat sudah ada masuk bantuan uang total lebih dari Rp 1 miliar.
"Untuk uang masuk bantuan bencana total sekitar Rp 1 miliar. Sedangkan sembako beras total 98 ton. Dan kebutuhan pokok lainnya," jelas Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pacitan saat dihubungi detikcom.
Bantuan terakhir yang baru masuk, jelas dia, hari ini berupa kebutuhan pokok dan perabot rumah tangga dari Kanwil Direktorat Jendral Pajak Jawa Timur I, II, dan III dengan total Rp 147 juta.
"Terakhir masuk dari kantor Dirjen Pajak Jawa Timur, semua kita rekap berupa sembakoo dan perabot rumah tangga total Rp 147 juta," tutur Sunaryo.
Sementara itu sumbangan uang dari pegawai kanwil DJP I,II, III Jatim Rp 147 juta, dibelanjakan kebutuhan logistik dan kebutuhan rumah tangga berupa mukena, selimut dan Al-Quran.
"Untuk bantuan sembako Desa Klesem 107, Rp 20 juta juga alat tulis, 123 kasur lipat, pakaian, obat-obatan, susu bayi 185 kotak, susu ibu hamil 90 boks. Kemudian Pampers, Al-Quran 160, 356 paket tas dan alat tulis 120 tas 15 tas," jelas Kabag Umum DJP Jatim III Iteng Warih Patriarti.
Bantuan tersebut, kata Warih, merupakan hasil pengumpulan Kantor Wilayah DJP se Jawa Timur. Ada sekitar 30 pegawai pajak suka rela untuk pengiriman membantu korban bencana Pacitan. Penyerahan bantuan diterima Wakil Bupati Pacitan Yudi Sumbogo. (fat/fat)