.webp)
"Sebelumnya proyek pembangunan ada di sejumlah titik, mulai di Kranding Bendorejo, kemudian di Ngetal, sekitar stadion dan di Karangan. Saat sebagian besar sudah selesai, kami minta sisa materialnya disingkirkan agar tidak mengganggu lalu lintas," kata Kanit Pendidikan dan Rekayasa Lalu Lintas Polres Trenggalek, Iptu Agustyo.
Jika tidak disingkirkan, jelas dia, material pembangunan rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Mengingat pada musim liburan diprediksi jumlah volume kendaraan yang akan melintas di Trenggalek mengalami peningkatan.
"Karena Trenggalek ini adalah kawasan wisata, sehingga jalan harus bersih sampai dengan operasi Lilin Semeru selesai. Terkait hal ini kami sudah mendatangani langsung lokasi-lokasi yang rawan tersebut dan sudah mengingatkan mereka," ujarnya.
Agus menambahkan, dari hasil pemeriksaan di lapangan, sebagian material pembangunan telah disingkirkan. Namun beberapa di antaranya juga masih terdapat di bahu jalan. Pihaknya mengimbau material tersebut segera dipinggirkan dan diberi tanda peringatan.
"Tanda peringatan ini penting, terlebih untuk pengendara pada saat malam hari. Sebelumnya kami sempat memberikan teguran kepada salah satu pemilik pekerjaan, karena materialnya berada di pinggir jalan dan tidak diberi tanda, sehingga menyebabkan kecelakaan," jelasnya.
Perwira pertama ini menambahkan, bagi para pengendara kendaraan yang menuju sejumlah obyek wisata di Trenggalek juga diminta untuk berhati-hati. Sebab, jalur menuju kawasan wisata di Watulimo dan Kecamatan Panggul jalurnya berliku-liku dan banyak tanjakan serta turunan tajam. (fat/fat)
