.webp)
Pj Deputi Kepala Perwakilan Wilayah Bank Indoesia Jember Gde Agus Wijaya Kusuma mengatakan, pemenuhan kebutuhan perbankan akan penukaran uang baru menjelang Natal 2017 dan Tahun Baru 2018 cenderung meningkat.
"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Bank Indonesia menyiapkan sebanyak Rp 1,8 triliun untuk penukaran uang baru. Permintaan cenderung meningkat Rp 600 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp 1,2 triliun," kata Gde, Rabu (20/12/2017).
Gde menjelaskan, persiapan untuk pemenuhan kebutuhan Natal dan Tahun Baru relatif aman. Sebab pihak perbankan mendistribusikan senilai Rp 1,8 triliun yang terdiri dari permintaan 29 bank di bawah koordinasi Kantor BI Jember yang meliputi Kabupaten Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang dan Banyuwangi.
"Dari total kebutuhan tersebut, permintaan yang relatif tinggi yakni dari kas titipan di Kabupaten Banyuwangi sekitar Rp 241 miliar untuk memenuhi kebutuhan uang tunai di kabupaten setempat dan sekitarnya," tuturnya.
Ia mengatakan, posisi kas Kantor Perwakilan BI Jember pada 14 Desember 2017 sebesar Rp 3 triliun dengan total inflow tercatat sebesar Rp 573 miliar dan outflow sebesar Rp 323 miliar. Dengan demikian kondisi distribusi uang relatif aman sampai dengan akhir tahun 2017.
"Terkait dengan pelayanan penukaran uang pecahan kecil untuk mendukung kebijakan 'clean money policy', Bank Indonesia Jember telah melakukan kegiatan kas keliling selama November dan Desember 2017 sebanyak lima kali," tambah Gde.
Kas keliling itu dilakukan sebanyak tiga kali, yakni di Kabupaten Lumajang, Situbondo dan Bondowoso. Sedangkan untuk daerah terpencil sebanyak dua kali, yakni di Pronojiwo (Lumajang), dan Besuki (Situbondo).
Penukaran uang pecahan kecil juga didukung oleh seluruh perbankan di wilayah kerja BI Jember. Sehingga masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil dapat ke perbankan terdekat yang memiliki banner pelayanan penukaran atau menukarkan pada mobil kas keliling perbankan.
"Pelayanan penukaran uang pecahan kecil terus diupayakan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat yang membutuhkan, termasuk di wilayah daerah terpelosok yang tidak terjangkau perbankan," ujar Gde. (iwd/iwd)
