Kiai NU Pertemukan Abah Anton dengan Nanda, Ada Apa?

Pilwali Malang 2018

Kiai NU Pertemukan Abah Anton dengan Nanda, Ada Apa?

Muhammad Aminudin - detikNews
Senin, 18 Des 2017 12:37 WIB
Ananda Yaqud Gudban (Hijab Coklat)/Foto: Istimewa
Malang - Suhu politik menjelang pendaftaran Pilwali Malang 2018 kian memanas. Kiai dan petinggi PCNU Kota Malang sampai turun tangan, memanggil Moch Anton sebagai calon petahana.

Di dalam pertemuan itu, nama Ananda Yaqud Gudban juga diusulkan menjadi pendamping Abah Anton. Ketua PCNU Kota Malang KH Isroqun Najah mengaku, pertemuan dengan Abah Anton untuk mempererat silaturahmi kyai dengan kepala daerah dan tokoh.

"Itu hanya silaturahmi saja, bukan pertemuan khusus. Abah Anton memang hadir," ujar Isroqun saat dihubungi detikcom, Senin (18/12/2017).

Dia mengaku, dalam silaturahmi hanya membahas bagaimana menata Kota Malang kedepan. Karena sebentar lagi, masyarakat Kota Malang akan kembali memilih pemimpin baru. "Hanya membahas Kota Malang kedepan, itu saja," tandasnya.

Dia juga tak memungkiri ada kehadiran Ananda Yaqud Gudban, calon wali kota yang diusung Partai Hanura, PAN, dan PPP. "Sifatnya kami bukan mengundang tetapi silaturahmi, dan keduanya hadir (Abah Anton-Ananda Gudban)," bebernya.

Pertemuan digelar di Kantor PCNU Kota Malang, Minggu (17/12) malam, itu dibantah sebagai manuver NU turut campur tangan di Pilwali Malang.

"Kami tidak ada seperti itu (berpolitik) hanya saja informasi yang kami ketahui, dari pertemuan para kiai memang memandang positif pemerintahan sekarang, dan sangat baik untuk dilanjutkan," ujarnya.

Ananda Yaqud Gudban membenarkan dirinya dipanggil kiai bersama Abah Anton. Namun, Ketua DPC Partai Hanura Kota Malang akrab disapa Nanda itu enggan membeberkan secara detil bahasan dalam pertemuan tersebut.

"Pada intinya, kami diminta untuk mendampingi Abah Anton di Pilwali Malang," katanya terpisah.

Permintaan dengan syarat itu, rupanya masih menjadi pertimbangan Nanda. Apalagi, dirinya juga digadang akan diusung koalisi besar merupakan gabungan Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP, serta Hanura, untuk menjadi bakal calon wali kota.

"Setelah di NU, memang ada pertemuan dengan parpol lain," terangnya.

Ketua DPD Partai Golkar Kota Malang, mengakui pertemuan kembali digelar untuk menjalin sebuah kerjasama gabungan parpol menghadapi Pilwali nanti.

"Prinsipnya progres diplomasi kearah kerjasama semakin maju, persepsi kerjasama pada umumnya sudah sepakat semua," ujar Edi terpisah.

Kabar menguat pertemuan koalisi besar yang berakhir dini hari tadi telah menyepakati mengusung Nanda sebagai bakal calon wali kota yang diusung di Pilwali periode 2018-2023 nanti. (bdh/bdh)
Berita Terkait