Kegiatan ini digelar oleh Kemenag Banyuwangi. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jatim Syamsul Bahri dan kepala Kemenag Banyuwangi, Slamet.
"Ini pertama kali digelar di Jawa Timur, bahkan mungkin di Indonesia. Ribuan anak RA (Raudlatul Athfal) menari Gandrung. Kami harap ini tidak hanya satu kali. Bisa berlanjut ditahun selanjutnya," ujar Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jatim, Syamsul Bahri, kepada detikcom, usai digelarnya Gandrung Raudlatul Athfal se Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (16/12/2017).
![]() |
Menurutnya, kegiatan ini bentuk partisipasi RA se-Banyuwangi dalam melestarikan tarian Gandrung. Mereka juga merupakan bibit-bibit pelestarian kesenian tradisional khas Banyuwangi.
"Kita ingin mereka bisa menjadi penerus tradisi Banyuwangi. Apalagi Pemkab Banyuwangi sangat peduli dengan budaya khasnya," tambahnya.
Sementara Ketua Ikatan Guru Raudlatul Athfal (IGRA), Noor Hidayah mengatakan, 5.720 siswa itu dari 115 RA se Banyuwangi. Mereka berlatih selama 2 bulan untuk menunjukkan bakat mereka menarikan tari Gandrung.
"Ini kita lakukan untuk generasi selanjutnya. Gandrung Banyuwangi sudah mendunia. Kita wajib melestarikan. Kami siapkan acara ini selama dua bulan," tambahnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini