Hari Nusantara yang diawali dari Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada tanggal 13 Desember 1957 oleh perdana menteri saat itu, Djuanda Kartawidjaja.
"Sebagai masyarakat Ponorogo bagian dari Indonesia, kita harus menjalin persatuan dan kesatuan, menangkal berbagai serangan dari pihak yang tidak bertanggung jawab yang dapat memecah belah bangsa," tuturnya saat memimpin upacara di halaman pendopo Pemkab Ponorogo, Rabu (13/12/2017).
Dengan lantang, menurut Wabup Soedjarno, Deklarasi Djuanda mencetuskan konsep negara kepulauan, meski sempat mengalami pertentangan baru tahun 1982. Konsep negara kepulauan mendapat respon melalui United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS).
Soedjarno menambahkan menjelang akhir tahun, sebagai pengabdi negara harus menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan demi pembangunan bersama, sekaligus melibatkan berbagai potensi masyarakat yang ada di Ponorogo. Sesuai dengan tema hari Nusantara 2017 yakni gotong royong dalam kebhinekaan di nusantara guna mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
"Sekaligus mengingatkan kembali, agar warga terus antisipasi terhadap berbagai bencana supaya bisa meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan," terangnya.
Ia juga berpesan butuh komitmen bersama untuk selalu tanggap terhadap berbagai potensi bencana, supaya masyarakat bisa antisipasi sehingga bisa meminimalisir dampaknya.
"Penghujung akhir tahun menjadi cerminan bahwa tugas pengabdi negara untuk terus meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat," pungkasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini