.webp)
Petani itu adalah Mukain, warga Desa Bumirejo, Kecamatan Kepohbaru, Bojonegoro. Pria 50 tahun itu kini masih menjalani perawatan luka bakar di Rumah Sakit Sosodoro Djatikusumo, Bojonegoro.
"Kang Mukain sedang mencangkul, tiba tiba petir menyambar dan Kang Mukain terpental hingga tak sadar diri. Saya langsung bawa kang Mukain ke Puskesmas", tutur Munandim, salah satu tetangga Mukain, kepada detikcom, Senin ( 11/12/2017).
Munandim saat itu memang sedang mencangkul bersama Mukain dan satu warga lain bernama Anwar. Saat itu cuaca memang hujan dan disertai petir. Karena lahan yang dicangkul tinggal sedikit, mereka bertiga memutuskan meneruskan pekerjaannya meski cuaca buruk.
Beberapa saat kemudian, tiba tiba petir menyambar. Tubuh Mukain langsung terpental hingga petani tua itu tak sadarkan diri. Melihat hal tersebut, Munandim bersama Anwar langsung membawa Mukain ke Puskesmas Kepohbaru.
Petugas Polsek Kepohbaru yang mendengar informasi adanya warga yang tersambar petir langsung mengecek ke puskesmas. Karena luka bakarnya cukup serius, Mukain dirujuk ke RS Sosodoro Djatikusumo.
"Alhamdulillah, korban masih hidup. Kami langsung merujuk ke RSUD untuk penanganan insetif karena luka bakar yang cukup serius", terang Kasubbag Humas Polres Bojonegoro AKP Mashadi.
Mashadi juga mengimbau kepada warga khususnya di wilayah pedesaan agar memperhatikan cuaca buruk saat musim penghujan ini. Sehingga, kejadian tersambar petir di sawah tidak terjadi kembali.
"Korban disambar petir ini mengalami luka bakar pada tangan, kaki serta sebagian tubuhnya. Sehingga perlu waktu lama untuk proses penyembuhan," tandas Mashadi. (iwd/iwd)
