Akibat aksi warga Dusun Krajan RT/RW 02 Desa Tapakrejo, Kesamben, kerugian mencapai puluhan juta rupiah.
"Kami dapat laporan dari Kades Erwin ada warganya yang ngamuk. Namanya Munanto yang membakar sepeda motor GL Max, Honda Wi dan Supra. Dua sepeda kayuh, satu almari pakaian dan beberapa surat berharga," kata Kapolsek Kesamben, AKP Lahuri saat dihubungi Senin (11/12/2017).
Menurut Lahuri, Munanto selama ini memang sudah mengalami gangguan jiwa. Namun kelakuannya tidak pernah mengganggu atau membahayakan orang lain.
"Informasinya, dia sudah lama gangguan jiwa. Sampai istrinya meninggalkan dia, juga karena itu. Tapi kelakuannya tidak pernah seheboh seperti itu," papar Lahuri.
![]() |
Munanto, lanjut dia, tinggal berdekatan dengan rumah beberapa saudaranya. Dia diketahui hanya menempati rumahnya sendiri dengan anaknya yang masih berusia 4 tahun. Sehari-hari Munanto menghidupi anak dan dirinya dengan berjualan ayam keliling.
"Pemicu ngamuknya belum kami ketahui. Tiba-tiba Minggu (10/12) pukul 16.30 WIB, membakar sepeda motor sama sepeda kayuh milik saudara-saudaranya yang diparkir berdekatan. Lalu masuk rumah membakar satu almari pakaian. Di dalam almari itu, ada beberapa surat berharga yang ikut terbakar," jelasnya.
Mengetahui situasi makin membahayakan, keluarganya lalu melaporkan kejadian ini ke kepala desa dan Polsek Kesamben.
"Kami koordinasi dengan petugas puskesmas untuk mengamankannya di mapolsek. Setelah diperiksa sama petugas medis, kami putuskan membawa dia ke RSJ Lawang," tutur Lahuri.
Akibat kejadian ini, kerugian materiil ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Sedangkan anaknya yang masih balita, akan diasuh salah satu keluarganya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini