.webp)
Kasat Reskrim Polresta Mojokerto AKP Suhariyono mengatakan, pihaknya sebatas melakukan olah TKP di dalam rumah yang menjadi sumber ledakan.
"Cuma kami belum tahu penyebab kejadian itu. Berdasarkan keterangan saksi, kami belum bisa menyimpulkan penyebab kejadian ini," kata Suhariyono kepada wartawan di lokasi ledakan, Sabtu (9/12/2017).
Dia menjelaskan, ledakan ini mengakibatkan kerusakan parah di bagian belakang rumah Agus Tampubolon. Atap ruangan paling belakang rumah hancur. Tembok nampak retak.
Isi ruangan juga berserakan. Nampak tabung elpiji ukuran 12 Kg masih utuh di bagian dapur rumah korban. Melihatnya parahnya kerusakan, diduga sumber ledakan dari rungan tersebut.
"Kerusakan paling parah di bagian belakang rumah, kemudian atap dan tembok juga. Tidak ada korban jiwa," ujarnya.
 Plafon dan atap jebol setelah terkena ledakan (Foto: istimewa) |
Saat disinggung kemungkinan adanya bahan peledak di dalam rumah korban, Suhariyono juga belum bisa memberi kepastian.
"Belum bisa dipastikan. Kalau di posisi TKP awal, kayaknya sih belum ada, tapi kami tak bisa memyimpulkan karena kami bukan ahlinya," terangnya.
Untuk mengungkap penyebab ledakan ini, tambah Suhariyono, pihaknya meminta bantuan Labfor Polda Jatim.
"Kami sudah koordinasi dengan Labfor Cabang Surabaya untuk memastikan penyebabnya apa," tandasnya.
Selain memintai keterangan saksi dan olah TKP, polisi juga sibuk memcari rekaman CCTV di sekitar rumah korban. Saat ini rumah korban telah ditutup menggunakan garis polisi.
Sekitar pukul 10.30 Wib, terjadi ledakan di rumah milik Agus Tampubolon, Jalan Rajekwesi I No 25, Perumahan/Kelurahan Wates, Kecamatan Magersari. Saat kejadian, korban di ruang tamu, sementara putrinya yang duduk di bangku kelas 6 SD sedang mandi.
Beruntung korban dan anaknya selamat tanpa mengalami luka. Ledakan ini juga mengakibatkan tiga rumah warga yang dekat rumah korban, rusak ringan. Kerusakan itu terjadi karena tertimpa pecahan genteng yang terlontar dari rumah korban akibat kuatnya ledakan. (iwd/iwd)
