Tugu Demokrasi Mirip Tangga Freemasonry, Ketua DPRD Minta Maaf

Tugu Demokrasi Mirip Tangga Freemasonry, Ketua DPRD Minta Maaf

Sugeng Harianto - detikNews
Jumat, 08 Des 2017 16:47 WIB
Tugu Demokrasi yang dianggap mirip tangga freemasonry (Foto: Sugeng Harianto)
Madiun - Ketua DPRD Kabupaten Madiun Joko Setiono meminta maaf atas pembangunan Tugu Demokrasi. Tugu tersebut dianggap mirip tangga freemasonry. Kemiripan itulah yang menjadi viral dan dipersoalkan banyak orang.

"Saya sudah berusaha menjelaskan duduk persoalan yang sebenarnya. Kalau memang perlu minta maaf, ya kami minta maaf. Kalau kata Gus DUr, gitu saja kok repot," ujar Ketua DPRD Kabupaten Madiun Joko Setiono saat dihubungi detikcom Jumat (8/12/2017).

Joko mengaku sering mendapat permasalahan. Namun masalah kali ini skalanya nasional karena viral di mana-mana. "Sudah berkali-kali saya menghadapi seperti ini, cuma ini agak besar karena menjadi viral secara nasional," tutur Joko.

Joko mengatakan, mengenai pembangunan tugu tersebut, pihak DPRD hanya mengalokasikan tempat untuk dibangunnya tugu tersebut. Tema untuk tugu itu memang demokrasi. Sementara untuk desain dan pembangunannya, sepenuhnya diserahkan kepada Dinas PU Bina Marga.

Perbandingan bentuk Tugu Demokrasi dan tangga freemasonryPerbandingan bentuk Tugu Demokrasi dan tangga freemasonry (Foto: Sugeng Harianto)

"Kami cuma menyerahkan halaman untuk ruang publik dengan tema taman demokrasi. Tapi kami tegaskan bahwa dari pihak kami betul-betul tak ada kesengajaan. Kami tidak tahu kalau ada desain mirip begitu," kata Joko.

Berdasarkan papan keterangan proyek yang dipasang tak jauh dari lokasi, disebutkan pengerjaan proyek Tugu dan Taman Demokrasi itu berada di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Madiun. Anggaran pembangunannya adalah Rp 1.069.700.000 yang bersumber dari APBD 2017.

Pelaksana proyek dikerjakan oleh CV Ardhi Laksa dengan waktu pengerjaan 150 hari sejak 11 Juli 2017 lalu. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.