Festival Bandeng Kawak Sidoarjo 2017 ini digelar Dinas Kelautan dan Perikanan, memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Kita berharap agar tiap tahun kegiatan semacam ini tetap digelar. Karena ini tradisi yang harus dilestarikan," kata Nur Achmad Syarifuddin, Wakil Bupati Sidoarjo kepada wartawan usai membuka festival bandeng kawak, Rabu (6/12/2017).
Wabup Nur Achmad menegaskan kegiatan ini sesuai dengan potensi alam di Sidoarjo. Sebab potensi petambak sangat banyak. Dengan kontes bandeng kawak ini ke depannya para budidaya agar lebih semangat lagi.
![]() |
"Karena bandeng itu salah satu ikon dari Kota Sidoarjo, setelah dilakukan kontes, selanjutnya akan dilakukan lelang bandeng," tambahnya.
Sementara itu bandeng milik Sutriman, mengunguli tiga kontestan lainnya. Untuk juara 2 diraih Mustofa warga Jabon, dengan berat bandeng 5,55 Kg. Juara 3 Kanifan warga Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, dengan berat bandeng 5,34 Kg. Sedangkan juara 4 Emi Masrurotillah warga Desa/Kecamatan Candi berat bandeng 5,24 Kg.
Sutriman mengaku cara membudidaya bandeng kawak ini tidak ada keistimewaan. Semua caranya hampir sama dengan bandeng-bandeng yang dipasarkan untuk kebutuhan komsumsi makanan.
"Tidak ada istimewanya, bandengnya hidup liar secara alami," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini