Jembatan Alternatif Ini Dibangun Permudah Aktivitas Warga Lamongan

Jembatan Alternatif Ini Dibangun Permudah Aktivitas Warga Lamongan

Eko Sudjarwo - detikNews
Selasa, 05 Des 2017 10:47 WIB
Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Pasca ambruknya jembatan penghubung antar desa di Lamongan, warga dan TNI membuat jembatan alternatif. Jembatan alternatif ini dibuat agar aktivitas warga tidak terganggu karena harus jalan memutar lebih 10 Km.

Namun pembuatan jembatan alternatif menghubungkan Dusun Ngangkrik dengan Desa Balun, Kecamatan Turi, ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Jembatan alternatif terbuat dari kayu ini dibangun sekitar 15 meter dari lokasi jembatan yang ambrol. Jembatan alternatif ini dibuat dengan panjang 20x1,3 meter.

Komandan Koramil Turi, Kapten Arh Didik Sulistiono mengatakan, jembatan alternatif ini dilakukan sebagai akses penyeberangan bagi pejalan kaki dan kendaraan roda dua. Sebab, banyak warga tidak bisa menyeberang dan terpaksa diparkir di sebelah timur sepanjang jalan Dusun Ngangkrik. "Jembatan alternatif ini khusus roda dua," kata Didik.

Sementara Kepala Dusun Ngangkrik, Suhadak mengaku, pembangunan jembatan alternatif ini diambil dari dana APBDes Desa Balun. Selama ambrolnya jembatan, masyarakat kesulitan untuk beraktivitas. Sehingga jembatan ini sangat dibutuhkan oleh warga, meski tidak bisa di lewati kendaraan roda empat.

Baca Juga: Jembatan di Lamongan Ambruk Tergerus Arus Sungai

"Kalau untuk roda empat masih harus memutar lebih jauh lagi, itupun kalau tidak hujan, karena jalannya masih tanah dan becek kalau hujan," terangnya.

Kabag Humas Pemkab Lamongan, Agus Hendrawan menegaskan pihak pemkab akan memperbaiki jembatan di Dusun Ngangkrik tersebut. "Yang jelas jembatan yang ambrol tersebut akan kita lakukan perbaikan atau kita bangun sehingga akses menuju ke desa lain, termasuk akses menuju Kota Lamongan akan kembali normal," ungkap Agus.

Jembatan penghubung antar desa ambrol, Rabu (29/11) malam. Separuh badan jembatan ambrol terbawa derasnya air sungai. Beruntung tak ada korban jiwa saat kejadian. "Jembatan tersebut ambrol akibat derasnya air Kali Plalangan yang disertai dengan material batang-batang pohon dan kayu yang menghantam tiang jembatan," terang Kepala Desa Balun, Kusyairi, kepada wartawan. (fat/fat)
Berita Terkait