.webp)
"Untuk pasangan (wakil), pastinya yang memiliki visi dan misi sama demi kemajuan Kota Malang," kata Anton kepada wartawan usai mendampingi Wapres Jusuf Kalla di Universitas Brawijaya, Senin (4/12/2017).
Anton sadar, PKB, partai yang mengusungnya masih kurang dalam memenuhi syarat, yakni hanya memiliki enam kursi.
Sementara syarat mengusung calon wali kota harus mempunyai dukungan sembilan kursi.
"Makanya kemarin kita koalisi dengan PKS, kami (PKB) enam kursi dan PKS tiga kursi. Dengan sembilan kursi, maka bisa sekaligus mengusung calon wali kota serta wakilnya," urainya.
Anton mengatakan, penjaringan bakal calon sudah dibuka oleh PKB untuk mencari figur yang layak diusung di Pilwali Malang 2018, sudah diikuti tujuh orang. Termasuk dirinya, kini menjabat Ketua DPC PKB Kota Malang.
"Ada enam orang, informasi yang saya dapat baru empat orang yang menghadiri feat and propertest digelar DPP. Proses ini juga akan melihat elektabilitas bakal calon dan apakah benar-benar dikehendaki masyarakat, itu yang bakal menentukan," beber Anton.
Dikatakannya, PKB berupaya secepatnya untuk menemukan bakal calon yang tepat. Bagi dia, enam orang yang dipanggil mengikuti feat and propertest belum tentu juga bisa lolos dengan mudah.
Karena itu, lanjut dia, masih ada kesempatan bagi pihak lain yang tentunya memiliki tingkat kepercayaan yang baik di masyarakat.
"Seperti kita (PKB) sudah berkoalisi dengan PKS. Dan masih bisa ada peluang untuk koalisi dengan parpol lain. PKB hanya punya enam kursi, untuk syarat jelas kurang. Makanya harus koalisi, jika koalisi banyak dengan parpol itu malah lebih bagus," tegasnya. (bdh/bdh)
