Hal ini terlihat saat Rudi mengumpulkan seluruh perwakilan BEM dan pergerakan mahasiswa se- Surabaya di salah satu rumah makan. Rudi tidak terlihat segan saat melayani pesanan para mahasiswa. Rudi bertanya satu persatu ke mahasiswa, menu apa yang mau dipesan. Di tangan Rudi sudah ada notes dan pen yang siap mencatat pesanan paraa hasiswa.
Menurut Rudi, menjadi pelayan adalah bentuk pembuktian anggota polisi siap melayani siapapun termasuk mahasiswa. "Ini bukti dan tidak ada salahnya saya membuktikan kalau saya bisa menjadi pelayan bagi mahasiswa, anak anak kami," kata Rudi saat dikonfirmasi detikcom, Senin (4/12/2017).
Dalam kegiatan itu, Rudi mendorong para mahasiswa dan pergerakan mahasiswa yang dianggap generasi milenal agar tetap kritis tapi tetap berjalan di rel hukum yang berlaku.
"Saya anggap para mahasiswa adalah generasi mileneal, generasi hi tech, generasi yang melek teknologi. Saya sangat mendorong generasi milenal ini untuk mengkiritisi fenomena-fenomena yang kurang baik, yang tidak baik. Tapi tolong hormati peraturan yang ada, hukum yang berlaku," ungkap Rudi.
Rudi sendiri mencontohkan sebuah negara yang tanpa ada hukum, pasti di negara itu terjadi kekacauan. "Saya kasih ilustrasi, bayangkan negara ini tanpa hukum pasti terjadi kekacauan, jangan sampai kondisi yang sudah bagus dan damai, serta kondusif terkotori dengan kritik-kritik yang tidak bisa dipertanggungjawabkan," pungkas mantan Dirreskrimsus Polda Sumatera Selatan ini. (ze/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini