Deklarasi yang dilakukan di Hall Hotel Hayam Wuruk Trenggalek tersebut dihadiri langsung oleh Emil Dardak serta sejumlah kyai dan ibu nyai dari berbagai Pondok Pesantren di Jawa Timur, diantaranya KH Salahudin Wahid (Gus Solah) dari Ponpes Tebu Ireng, KH Asep Syaefudin Chalim dari Ponpes Amanatul Ummah, KH Suyuti Thoha dari Banyuwangi, serta beberapa tokoh lainnya.
"Sebelumnya, yang pertama sudah dilakukan relawan dari 18 kabupaten/kota (digelar) di Pacet, Mojokerto. Karena di sini banyak yang dari kalangan Mataraman, maka sesuai dengan pesan kyai, alangkah baiknya kalau diselenggarakan juga di Trenggalek, sekaligus dalam bahasa simbolis itu kulonuwun," kata Bacawagub Jatim, Emil Dardak, Sabtu (2/12/2017).
Menurutnya, hal tersebut diharapkan sebagai pembuka, untuk meminta doa restu masyarakat Trenggalek yang selama hampir dua tahun terakhir telah dipimpin oleh Bupati Emil. Dengan aliran dukungan tersebut, pihaknya semakin optimistis dan siap untuk melangkah guna memenangkan pesta demokrasi 2018 mendatang.
"Politik ini kan penuh intrik ya, dan harus siap untuk menerima itu semua, nah itulah esensi dari kesiapan. Kebetulan hari ini dari kultural NU, yang lain sebetulnya banyak juga tapi tunggu waktu yang tepat," ujarnya.
Peserta ikrar dukungan itu, lebih banyak diikuti oleh kalangan kultural Nahdlatul Ulama (NU), mulai dari Pondok Pesantren, tokoh pemuda NU, aktivis guru NU maupun tokoh masyarakat. Selain itu yang cukup mendominasi adalah kehadiran aktivis Muslimat NU, bahkan sebagian besar ketua cabang di sekitar Trenggalek ikut datang di kegiatan tersebut.
Koordinator relawan Khofifah-Emil, Husnul Huluq mengatakan, para relawan tersebut rata-rata merupakan pendukung setia Khofifah Indar Parawansa yang telah mengawal pencalonan selama dua kali berturut-turut pada pilkada terdahulu.
"Perjuangan itu tidak mengenal satu kali, dua kali, tiga kali. Karena Ibu Khofifah mencermati ada beberapa hal mendasar yang harus dibenahi, misalkan persoalan kemiskinan, pendidikan, kesehatan. Pendidikan sata antara kabupaten satu dengan yang lain, saya yakin Kofifah-Emil punya kemampuan untuk itu," katanya.
Husnul menambahkan, selain melakukan ikrar dukungan, ratusan relawan dari 20 kabupaten/kota tersebut juga bakal mendapatkan pembekalan langsung dari pengasuh Ponpes Tebu Ireng, KH Salahudin Wahid, terkait dengan stategi yang harus dilakukan selama masa pengenalan hingga kampanye.
"Tentu akan diberitahu juga tentang rambu-rambu yang harus ditaati, misalkan tidak boleh black campaign, tidak boleh melaggar norma-norma, itu dijelaskan semua. Sehingga cara kami berjuang itu dalam koridor yang benar," ujarnya. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini