"Debit air yang ada di jalan sudah mulai berkurang," kata Humas Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) Hengky Listria Adi Humas PPLS kepada detikcom di lokasi genangan, Kamis (30/11/2017).
Hengky menerangkan, ketinggian banjir menyusut setelah dioperasikannya enam unit pompa. Air yang mengenangi Jalan Raya Porong lama berangsur-angsur mulai surut.
"Dua pompa di titik 71, dua pompa di titik 78, dan dua pompa di exit dan entrance tol, " terang Hengky.
Hal yang sama disampaikan oleh Manager Humas PT KAI Gatut Sutiyatmoko yang mengatakan bahwa saat ini kondisi air yang mengenangi jalur rel kereta api mulai surut.
Pompa terus difungsikan untuk mengurangi banjir (Foto: Suparno) |
"Ketinggian air dari kop rel hingga pukul 12.00 WIB 86 cm," kata Gatut.
Gatut menambahkan, meskipun air mengalami penurunan pihak PT KAI belum bisa melakukan aktivitas apapun. Karena ketinggian air masih belum memungkinkan untuk kereta lewat.
"Saat ini masih belum ada kereta api yang lewat di jalur Tanggulangin ke Porong," jelasnya.
Sementara itu di tempat yang sama Wakil Bupati Sidoarjo Nur Achmad Syarifuddin meminta PPLS terus mengoptimalkan pompa untuk mengurangi debit air yang ada di jalan raya Porong lama.
"Pompa untuk membuang air ke Sungai Porong ini harus optimal agar ekonomi masyarakat tidak terganggu," kata Nur Achmad.
Salah satu warga, Askan (54), berharap banjir segera surut. Gara-gara banjir, Askan tak bisa bekerja.
"Sudah surut, namun tingginya berapa kurang tahu persis. Semoga banjirnya cepat surut agar saya bisa berjualan lagi," kata Askan. (iwd/iwd)












































Pompa terus difungsikan untuk mengurangi banjir (Foto: Suparno)