2 Batu Diduga Prasasti Zaman Majapahit Ditemukan di Sawah

2 Batu Diduga Prasasti Zaman Majapahit Ditemukan di Sawah

Enggran Eko Budianto - detikNews
Rabu, 29 Nov 2017 16:44 WIB
Foto: Enggran Eko Budianto
Mojokerto - 2 Batu andesit berukir ditemukan warga di persawahan Desa Jiyu, Kutorejo, Mojokerto. Kedua batu ini diduga prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit.

Kedua batu prasasti ini ditemukan di pematang sawah milik Musa, warga Dusun Sumbertani, Mojorejo, Kutorejo. Letaknya di areal persawahan Dusun Jerukwangi, Desa Jiyu yang berjarak sekitar 1 Km dari permukiman penduduk.

Batu pertama mempunyai panjang 323 cm, lebar 95 cm dengan tinggi batu yang tampak di permukaan sekitar 1 meter. Terdapat goresan sedalam 1 cm dengan lebar 3 mm yang membentuk beberapa simbol. Di antaranya gambar ular melilit tongkat, bulan sabit dan matahari, dua tapak kaki dengan garis di tengahnya, gunung juga amerta atau simbol air berupa kendi (tempat air minum dari tanah liat).

Sementara batu prasasti ke dua terletak sekitar 20 meter di sisi selatan dari batu pertama. Terdapat goresan berbentuk simbol serupa pada batu ini, hanya saja ukuran batu ini lebih kecil. Yakni mempunyai panjang 85 cm, lebar 78 cm dan tinggi batu yang nampak di permukaan tanah sekitar 34 cm.

Kepala Desa Jiyu Muhammad Ali Imron mengatakan, kedua batu prasasti ini sebenarnya sudah ada di sawah warga sejak puluhan tahun yang lalu. Namun, selama ini warga tak menyadari jika batu andesit ini merupakan benda purbakala.

"Awal bulan lalu komunitas pecinta sejarah menemukan kedua batu tersebut dan melaporkan ke saya kalau ada batu berukir di sawah. Sehingga kami laporkan ke BPCB (Balai Pelestarian Cagar Budaya Jatim)," kata Imron kepada detikcom di lokasi, Rabu (29/11/2017).

Batu Prasasti Peninggalan Majapahit/Batu Prasasti Peninggalan Majapahit/ Foto: Enggran Eko Budianto


Penemuan benda purbakala di Desa Jiyu, lanjut Imron, bukan kali ini saja. Menurut dia, sebelumnya warga juga menemukan struktur dari bata merah yang diduga bekas candi peninggalan Kerajaan Majapahit. Struktur itu ditemukan di areal persawahan Dusun Candi, Desa Jiyu yang tak jauh dari titik penemuan dua batu prasasti ini.

"Namun, batanya sudah habis diambili orang karena tidak mengerti," ujarnya.

Imron berharap, temuan batu prasasti ini bisa dimuseumkan di Balai Desa Jiyu. Pihaknya pun sudah meminta izin dan bantuan dari BPCB Jatim untuk merawat kedua batu prasasti tersebut.

Sayangnya, proses pemindahan batu besar itu terkendala anggaran. "Tahun depan baru bisa dilakukan pemindahan. Untuk sementara akan kami buatkan cungkup ala kadarnya agar tak ada yang melakukan pengrusakan," terangnya.

Dikonfirmasi terpisah Pengkaji Cagar Budaya (Arkeolog) BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho mengaku sudah melakukan peninjauan ke lokasi penemuan batu prasasti Desa Jiyu. Dia memastikan kedua batu berukir tersebut prasasti yang dibuat masa pemerintahan Raja Girindrawardhana Dyah Ranawijaya sekitar tahun 1486 masehi.

"Gambar pada batu merupakan simbol atau lencana raja, bentuknya sama dengan Prasasti Kembangsore di Pacet (Mojokerto) yang dikeluarkan oleh Raja Girindrawardhana berangka tahun 1486 masehi. Sehingga simbol yang sama kami yakini dikeluarkan oleh raja yang sama," tandasnya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.