Pelabuhan Ketapang Jadi Satu-satunya Pintu Keluar Masuk ke Bali

Banyuwangi - Bandara Ngurah Rai, Bali ditutup pasca meletusnya Gunung Agung. Imbasnya, penyeberangan Ketapang-Gilimanuk menjadi satu-satunya akses keluar maupun masuk ke Pulau Bali.

Maskapai penerbangan yang gagal memberangkatkan penumpangnya lewat jalur udara mengalihkan perjalanan melalui jalur darat.

Joko Sutrisno (43) salah satu sopir travel mengatakan, kendaraan tipe bus sedang (BS) yang ia kendarai semua terisi penuh oleh wisatawan yang gagal terbang dari Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Ngurah Rai, Bali. Para maskapai yang gagal berangkat mengganti perjalanan jalur udara dengan jalur darat.

"Kami dari sopir agen travel dan semua penumpang ini adalah yang nggak bisa berangkat pesawat (dari Juanda) ke Bali. Akhirnya diberangkatkan dengan kendaraan travel," ungkap Joko ketika ditemui detikcom di halaman parkir pelabuhan PT. ASDP Ferry Indonesia Cabang Ketapang, Banyuwangi, Rabu (29/11/2017).

Jalur penyeberangan dari arah Pelabuhan Gilimanuk juga mengalami antrean yang cukup padat. Pantauan detikcom, rata-rata kendaraan di dominasi kendaraan pribadi, mobil travel, bus dan truk. Saat dini hari antrean sempat mengular hingga 1 km namun beberapa jam kemudian antrean bisa terurai dan kondisi penyeberangan ramai lancar.

Puluhan kendaraan angkutan penumpang seperti mobil travel dan bus hampir semuanya dipenuhi oleh limpahan penumpang dari Bandara Ngurah Rai, Bali.

Beberapa tokoh seperti Mantan Kapolri Jenderal (Pol) Purn Badrodin Haiti juga menjadi salah satu penumpang limpahan Bandara Ngurah Rai yang sempat melintas di Pelabuhan Ketapang dan melanjutkan perjalanan ke Jakarta dengan jalur penerbangan melalui Bandara Banyuwangi.

Hal serupa juga dialami penumpang lainnya. Evi (32) salah satu penumpang bus yang menjadi wisawatan "gagal terbang" ini bersyukur lantaran pihak agen travel dan maskapai memberikan alternatif pilihan sehingga bisa mengatur ulang jadwal penerbangan.

"Kami sekeluarga nggak bisa terbang pulang ke Makasar. Jadi diganti jalur darat dulu ke Surabaya baru setelah itu terbang ke Makasar. Ini semua (penumpang bus) dari Bandara Ngurah Rai," singkat Evi. (bdh/bdh)