Suroto, Pemuda Lamongan Finalis Penemu Muda Alat Pengolah Singkong

Suroto, Pemuda Lamongan Finalis Penemu Muda Alat Pengolah Singkong

Eko Sudjarwo - detikNews
Senin, 27 Nov 2017 10:36 WIB
Suroto, Pemuda Lamongan Finalis Penemu Muda Alat Pengolah Singkong
Pemuda Lamongan membuat alat pengolah singkong portabel/Foto: Eko Sudjarwo
Lamongan - Seorang pemuda di Lamongan menjadi finalis dalam kompetisi penemu muda teknologi pertanian. Suroto, warga Desa Nogo Jatisari, Kecamatan Sambeng, ini berinovasi di bidang teknologi pertanian singkong.

Bersama tiga rekannya, membuat sebuah alat pengolah singkong portabel yang bisa dipindah-pindahkan dengan mudah. Mesin tersebut, menurut Suroto, bisa mengupas, memarut, memisahkan kadar air singkong hingga memproses tepung tapioka.

"Tercetuslah ide membuat mesin portable, sehingga ke depan masyarakat tak kebingungan menjual produknya," kata Suroto, pemuda lulusan Fakultas Teknologi Pertanian Unibraw Malang, saat dihubungi, Senin (27/11/2017).

Mesin portabel ini, menurut Suroto, mampu menghasilkan hingga 1 ton tepung tapioka dan mudah digunakan dan bisa dipindah-pindah. Suroto membuat alat portabel ini karena selama ini mesin-mesin yang digunakan sudah dipatenkan dan digunakan oleh perusahaan besar.

Mesin yang ada, tutur Suroto, tak bisa dibawa kemana-mana dan membutuhkan modal besar dan memberatkan masyarakat. "Kami sudah uji coba dan ternyata para kades di Kutai Timur yang sudah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tertarik dengan alat saya ini dan akan menggunakannya," ujar Suroto yang mengaku kalau Januari nanti alat ini akan digunakan di Kutai Timur.

Sementara mereka melihat pangsa pasar singkong, terutama tepung tapioka, masih terbuka lebar. "Permintaan di pasaran terhadap tepung tapioka, yang belum bisa dipenuhi skala produsen besar adalah tepung tapioka berbahan singkong," terang Suroto.

Suroto mengaku, sebagian orang menganggap tanaman singkong adalah tanaman yang tidak memiliki nilai ekonomi tinggi. Padahal, tegas Suroto, singkong ketika diolah menjadi produk turunan seperti tepung tapioka akan menambah nilai ekonomi singkong tersebut.

Suroto, pembuat alat pengolah singkong portabel/Suroto, pembuat alat pengolah singkong portabel/ Foto: Eko Sudjarwo


"Selain itu limbah singkong berupa ampas bisa diolah menjadi pakan ternak, limbah cair pengolahan singkong bisa digunakan sebagai pupuk cair. Bahkan daun singkong dan limbah padat berupa onggok yang sudah diolah menjadi pakan jika diberikan pada sapi akan memberikan nutrisi pada sapi," papar Suroto.

Dia menambahkan, ke depan masyarakat tak kebingungan menjual produk singkongnya karena sudah berbentuk tepung. Berdasar pada permintaan di pasaran terhadap tepung tapioka, lanjut Suroto, yang belum bisa dipenuhi skala produsen besar adalah tepung tapioka berbahan singkong.

"Itu juga yang menumbuhkan ketertarikan saya menciptakan mesin ini, agar masyarakat petani bisa memiliki nilai lebih terhadap singkongnya," ujarnya.

Ketertarikan Suroto terhadap singkong sudah sejak lama. Bahkan, Suroto juga sudah menerbitkan sebuah buku yang berjudul 'Revolusi Singkong' untuk menyuarakan tentang singkong yang nasibnya tak sebaik produk pertanian lainnya.

Perjalanan Suroto di bidang teknologi pertanian pun bukan kali ini saja, Suroto menjalani proses perkuliahan dengan sejumlah kegiatan. Tahun 2012, Suroto belajar menulis karya ilmiah dan tahun 2013 mengikuti seleksi pekan kreativitas mahasiswa di kampus dengan karya ilmiahnya berupa pengolahan bio kompos dari kotoran kambing etawa.

"Dari karya ilmiah ini, saya mewakili kampus di pekan ilmiah mahasiswa nasional di Universitas Mataram dan meraih medali perak," ungkap Suroto yang mengaku kalau berkat medali perak ini iapun menjadi sarjana tanpa skripsi karena karya ilmiahnya sudah dianggap sebagai skripsi.

Berkat inovasi di bidang teknologi pertanian ini, Suroto pun lolos sebagai finalis Kompetisi Penemu Muda Teknologi Pertanian 2017. Desember ini, aku Suroto, ia bersama 3 orang rekannya akan presentasi di Jakarta. "Penganugerahan pemenang langsung diberikan oleh Presiden," pungkasnya. (fat/fat)
Berita Terkait