34 Ribu Pelajar SD se-Kabupaten Blitar akan Diimunisasi Massal

34 Ribu Pelajar SD se-Kabupaten Blitar akan Diimunisasi Massal

Erliana Riady - detikNews
Jumat, 24 Nov 2017 09:06 WIB
Foto: Erliana Riady
Blitar - Sebanyak 34.292 pelajar SD kelas 1 dan 2 se Kabupaten Blitar akan mendapat imunisasi massal bulan November. Ini awal dimulainya Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS). Program nasional ini akan dilaksanakan hingga Desember 2017.

"Sesuai Permenkes No 12 tahun 2017 ada perubahan jadwal dan sasaran imunisasi. Kalau dulu BIAS untuk kelas 1, 2 dan 3. Mulai tahun ini hanya untuk kelas 1 dan 2 saja. Sedangkan yang kelas 3 baru diimunisasi tahun 2019 saat mereka kelas 5," kata Kepala Seksi Survelen dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Hendro Subagyo dihubungi Jumat (24/11/2017).

Sedangkan perubahan jenis imunisasi, lanjut dia, jika bulan Agustus para pelajar kelas 1 mendapat imunisasi campak. Sekarang, bulan November ini akan diimunisasi diimunisasi Difteri Tetanus (DT). "Karena campak sudah diganti MR bulan Agustus kemarin," tambahnya.

Sementara untuk pelajar kelas 2 SD, bulan Desember nanti akan mendapat imunisasi Td (Tetanus difteri yang dikurangi dosisnya). Begitu juga untuk pelajar kelas 3, akan diimunisasi tahun 2019 mendatang dengan Td juga.

Dari ribuan jumlah pelajar SD itu rinciannya sebanyak 17.097 anak kelas 1. Sedangkan pelajar kelas 2 berjumlah 17.145 anak.

Hendro juga menyatakan, petugas medis yang melakukan imunisasi adalah mereka yang kompeten dan mempunyai surat tugas dari kepala puskesmas di wilayah masing-masing.

"Dari 22 puskesmas kecamatan di Kabupaten Blitar, kami akan datangi 925 SD dan MI. Jadwal secara sweeping, tapi kalau jumlah siswanya sedikit, kami kerjasama dengan pihak sekolah untuk mengajak mereka ke puskesmas," jelas Hendro.

Semua kebutuhan logistik dari Kemenkes, menurut Hendro, sudah berada di Kabupaten Blitar dan siap didistribusikan. Dia berharap, masyarakat secara terbuka melaporkan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) aik itu yang serius maupun non serius.

"Imunisasi pasti ada dampaknya. Namun tidak selalu terjadi pada setiap anak. Saya sangat berharap, masyarakat segera melaporkan ke puskesmas terdekat jika ada dampak, baik yang serius maupun non serius," tegasnya.

Dalam pelaksanaan imunisasi MR Agustus-September kemarin, sebanyak 500 KIPI dilaporkan terjadi di Kabupaten Blitar. Namun semua mendapatkan penanganan yang baik dan benar, sesuai SOP yang berlaku.

"Untuk BIAS ini kami juga lengkapi semua petugas dengan SOP Kits, jadi KIPI bisa langsung ditangani," pungkasnya. (fat/fat)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.