Anshori yang duduk di bangku MI Islamiyah kelas 6 segera mencoba menggunakan kaki buatan itu. Meski sempat menangis karena menahan sakit, Anshori tetap bersemangat untuk berlatih berjalan.
Berkat motivasi dari orang tuanya, Anshori terus berusaha belajar berjalan pelahan-lahan di bengkel kaki palsu, sambil berpegangan pada besi peyangga.
"Awalnya menangis, mungkin karena sakit ya, tapi akhirnya gembira," kata Karyo, ayah Anshori kepada detikcom, Rabu (22/11/2017) petang.
Kaki palsu itu menurut Aiptu Zainal Arifin, anggota Polres Bojonegoro yang ikut mengantar Anshori memsan kaku palsu, terbuat dari bahan akrilik.
Pembuatan sepasang kaki palsu untuk Anshori di bengkel pak Sugeng di Mojokerto menelan biaya Rp 4,5 juta. Biaya itu didapat dari sumbangan Kepala rumah sakit Polisi Wahyu Tetuko Bojonegoro.
Sementara itu, Kapolres Bojonegoro AKBP Wahyu S Bintoro, berharap agar nantinya Anshori dapat terus menggunakan kaki palsu itu untuk beraktivitas.
"Alhamdulillah sudah jadi kaki palsu untuk Anshori. Semoga bisa digunakan untuk sehari-hari," kata AKBP Wahyu. (bdh/bdh)











































