Tanggul yang longsor tersebut tepatnya ada di sisi selatan atau sebelah timur bekas jalan tol Porong Gempol dengan jarak sekitar 200 meter ke timur. Tanggul yang ambrol sekitar 50 meter.
Menurut Ali Mursyid (33) warga Jabon, longsornya tanggul sungai Porong ini pada 23 Agustus 2017. Lalu dilakukan perbaikan pada 13 November 2017.Nmaun perbaikan itu dianggap kurang maksimal.
"Penanganannya sudah satu minggu tetapi model pekerjaannya kok terasa lamban sekali. Padahal ini sudah memasuki musim hujan kemudian arus sungai sudah semakin besar," kata Ali kepada wartawan di lokasi longsornya tanggul, Senin (20/11/2017).
Ali menambahkan, kondisi seperti ini yang menjadi kekhawatiran warga Jabon. Karena letak permukiman warga jauh lebih rendah dari pada sungai.
"Kami mengkhawatirkan tanggul yang tidak segera diperbaiki ini akan semakin tergerus dan kondisi yang terburuk kami tidak berharap terjadi. Saya nggak tahu model pekerjaannya kayak apa," tegas Mursyid.
Masih kata Mursyid, sudah seminggu penangannya seperti ini, hanya ada beberapa pekerja yang sedang membongkar bekas-bekas batu yang runtuh, ada alat berat tapi kok tidak dimaksimalkan.
"Sekarang ini sudah musim hujan dan aliran sungai Porong semakin deras. Kalau tidak segera diperbaiki secara cepat bagaimana nasib 12 desa di Kecamatan Jabon yang ada di sisi selatan sungai Porong ini," jelas Ali.
Sementara itu Totok (50) salah satu penangung jawab pekerja perbaikan tanggul yang longsor tersebut mengatakan, untuk sementara para pekerja ini hanya memotong besi cor yang masih nyambung.
"Setelah pemotongan selesai sekitar seminggu lagi akan dilakukan pemancangan," kata Totok kepada wartawan.
Totok mengaku dalam proses pemotongan plengsengan yang longsor ini banyak kendala karena kondisi air sudah deras, makanya pekerja harus ektra hati-hati.
"Pekerja ini dikatakan kurang maksimal tidak benar, hanya hati-hati karena kondisi air sudah deras," jelasnya. (iwd/iwd)