"Sangat tidak pantas, lah wong namanya wakil rakyat kan harusnya menjadi teladan," kata Ketua PD Muhammadiyah Kota Surabaya DR Mahsun Jayadi saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (16/11/2017) malam.
Tak hanya itu, Mahsun juga menilai sikap anggota dewan berinisial An yang malah memperkenalkan diri sebagai seorang anggota DPRD Surabaya kepada petugas saat dipergoki sebuah bentuk arogansi.
"Kalau saya baca kan, beliau (An) malah memperkenalkan diri sebagai anggota dewan. Itu sebuah bentuk arogansi, mestinya sungkan, malu," tegasnya.
"Harusnya menjadi teladan bagi rakyat yang diwakili, jangan jangan bukan wakil rakyat tapi wakil partai. Ya beginilah wajah wakil rakyat kita saat ini," tambah Mahsun.
Terungkapnya An di rumah karaoke dewasa disaat petugas gabungan Pomal dan Bid Propam Polda Jatim melakukan razia anggota TNI/Polri pada Kamis (16/11) dinihari.
Kepala Hartib Lantamal V Letkol Laut PM Joko Tri Suhartono membenarkan jika memergoki seorang yang mengaku anggota DPRD Surabaya saat petugas gabungan merazia ruangan di karaoke dewasa.
"Laporan anggota seperti itu, ditemani beberapa pemandu lagu dan dua laki-laki. Itu yang menemukan anak buah. Yang tahu anggota saya," kata Joko sembari menyebut nama wakil rakyat saat dikonfirmasi detikcom.
Setelah petugas gabungan tidak menemukan anggota TNI, Joko berniat melanjutkan ke lokasi hiburan malam lainnya. Sebelum meninggalkan lokasi, anggota dewan itu, kata Joko, sempat menghampiri Joko untuk memperkenalkan jati dirinya.
An belum bisa dihubungi. Telepon genggamnya on tetapi tidak menjawab pada Pukul 14.16 Wib. Dan pada Pukul 17.14 Wib, gagal dikonfirmasi karena telepon genggamnya off. (ugik/bdh)