"Ini kita tutup sementara menunggu perbaikan, karena bahaya kalau dilewati. Sehingga pelajar yang sekolah kita arahkan memutar 2 Km," kata Kades Doho Slamet Daroini Mukti kepada Detikcom di lokasi, Kamis (16/11/2017).
Kades Doho Slamet menuturkan hujan berhenti, Rabu (15/11/2017) pukul 23.00 WIB. Air hujan menggerus tanah plengsengan jembatan, Kamis (16/11/2017) dini hari.
![]() |
Kini, pihak desa berkoordinasi dengan koramil Dolopo dan BPBD untuk membuatkan plesengan darurat dari bambu, agar bisa untuk dilewati.
"Ini kita dari Koramil Dolopo dibantu polisi dan BPBD membuat tanggul plengsengan sementara dari bambu agar bisa dilewati anak sekolah. Kan kasihan kalau memutar 2 km lebih jauh. Sekarang sekitar 40 personel kita libatkan," kata Kapten Arm Khoirudin Komandan Koramil Dolopo kepada detikcom.
Dari pantauan detikcom, petugas TNI membuat tanggul dari bambu untuk plengsengan setinggi 7 meter yang nyaris ambrol. Pembuatan tanggul dibantu polisi, BPBD dibantu warga. Jembatan tersebut penghubung antara Desa Doho dengan Desa Dolopo. Akibat kondisi tersebut, kerugian ditafsir sekitar Rp 25 juta. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini