Mahasiswa menganggap pihak universitas tidak terbuka dan transparan dengan anggaran kegiatan organisasi mahasiswa. Mahasiswa memulai aksinya dengan berjalan kaki dari luar menuju dalam kampus dengan membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan mereka.
"Kami menginginkan keterbukaan anggaran untuk ormawa," teriak sejumlah mahasiswa dalam perjalanan ke dalam kampus, Senin (13/11/2017).
![]() |
Sebab, setiap Ormawa tidak tahu besar anggaran mereka masing-masing. Di sisi lain, mahasiswa selalu dituntut berprestasi, tetapi permohonan anggaran untuk kegiatan minim.
Dana kemahasiswaan pada tahun 2017 Rp 100 ribu. Dana tersebut, apabila terkumpul dari 1.027 mahasiswa mencapai lebih dari Rp 100 juta. Tetapi hanya digunakan untuk kemahasiswaan 70 persen saja, dan sisanya 30 persen untuk yayasan. Mahasiswa meminta penjelasan sisa dana itu.
![]() |
Pihak rektorat meminta perwakilan mahasiswa untuk berdialog terkait tuntutan transparansi di dalam gedung pasca sarjana Uniska. Namun diduga tak memuaskan mahasiswa, sejumlah mahasiswa yang menunggu diluar sempat melakukan aksi blolade pintu masuk kampus UNISKA. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini