Faida mengungkapkan, peluncuran 40 ambulans ini merupakan periode pertama dari rencana 248 ambulans yang akan dibagikan ke tiap desa. Khusus untuk 40 mobil ambulans yang dibagikan kali ini, ditujukan bagi desa yang medan atau jalannya mendatar. Pada tahap berikutnya, akan diluncurkan 10 unit ambulans untuk medan yang berbukit atau naik turun.
"Bulan depan 150 ambulans. Total realisasi tahun 2017 ada 200 ambulans. Sisanya yang 48 akan diserahkan pada semester pertama tahun 2018. Jadi semester pertama tahun 2018 tuntas satu desa satu ambulans," kata Faida, Sabtu (11/11/2017).
Dia berharap ambulans pada setiap desa di Kabupaten Jember dapat mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Khususnya pelayanan kesehatan. "Karena golden periode (waktu emas) untuk pelayanan emergency tidak bisa ditukar dengan uang atau pun yang lain. Maka akses ambulans ini gratis untuk seluruh masyarakat yang membutuhkan," tambahnya.
![]() |
Sebagai sebuah program, lanjut Yasonna, pengadaan satu ambulans untuk satu desa butuh keberanaian besar. Dengan jumlah desa di Jember sebanyak 248 desa, maka dibutuhkan 248 ambulans untuk merealisasikannya. Dan itu membutuhkan anggaran yang sangat besar.
"Saya juga dengar bupati sedang berjuang keras untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Ambulans ini nantinya ditempatkan di Puskesmas Pembantu, sehingga kalau ada yang harus segera dirujuk, ada yang mengantar ke rumah sakit dengan cepat," ujarnya.
"Ini sangat penting buat kita. Saya kira ini menjadi indikator pelaksanaan HAM yang baik. Makanya saya katakan kepada bupati, saya datang," pungkas Yasonna. (bdh/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini