Para pelajar SD ini melakukan aksi teatrikal dengan semangat. Baju pejuang hingga baju tentara Belanda dikenakan agar teatrikal berjalan lebih hidup.
Teatrikal memperlihatkan pada saat pemerintahan Jepang berhasil dipukul mundur, muncul tentara sekutu yang di boncengi orang-orang belanda di Surabaya. Belanda kemudian mengibarkan benderanya di Hotel Yamato.
Dengan berkibarnya bendera Merah Putih Biru, para pemuda Surabaya tidak terima. Maka terjadilah pertempuran. Akhirnya para pemuda berhasil menyobek bendera biru dan mengibarkannya lagi sebagai bendera merah putih.
Menurut Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo M. Hudi, kegiatan ini untuk mengenalkan para siswa-siswi untuk lebih tahu bagaimana sejarah perobekan bendera Belanda yang telah dilakukan oleh arek-arek Suroboyo pada saat itu.
"Siswa-siswi langsung menghayati karena mereka bisa seakan-akan berada di zaman itu, zaman 10 November 1945," kata M.Hudi, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo kepada wartawan, Jumat (10/11/2017).
![]() |
"Untuk meyakinkan pada anak-anak kami juga mendatangkan bapak-bapak dari veteran, untuk memberikan cerita tentang perjuangan," tutur Hudi.
Salah satu pelajar, Marco, mengatakan, mengikuti kegiatan ini sangat menyenangkan. Selain tahu sejarah, pelajar kelas 5 ini juga mengatakan bahwa kegiatan ini juga dimaksudkan untuk mengenang para pahlawan.
"Apa yang dikatakan jasa pahlawan awalnya tidak mengetahui, namun setelah mengukuti teatrikal ini baru mengetahui. Ini memakai senapan mainan, kalau saat perang memakai senapan beneran, ngeri ah," kata Marco.
Salah satu veteran, Ganjar Soekardi (73) mengaku kegiatan pelajar ini sangat positif untuk mengenang sejarah para Pahlawan yang telah gugur membela bangsa.
"Kurikulum pelajaran sejarah seharusnya tetap ada, agar para pelajar mengetahui sejarah," kata Ganjar. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini