Potongan kepala dan tubuhnya disatukan petugas forensik RSUD dr Koesma. Petugas forensik membutuhkan waktu untuk menyatukan dua bagian tubuh tersebut.
"Pagi tadi jasad korban yang sudah disatukan dan dikembalikan lagi ke keluarganya untuk dimakamkan," kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Wahyudin Latif saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (8/11/2017).
Sementara istri korban yang akrab dipanggil Mbak Tas menolak diwawancara. Namun dari raut wajahnya, wanita yang belum dikaruniai anak tersebut tidak bisa menyembunyikan kesedihannya. Mbak Tas tampak becucuran air mata saat jasad suaminya dimasukkan ke liang kubur.
"Kami minta agar pelaku menjalani perawatan jika benar-benar mengalami gangguan jiwa," kata seorang warga usai pemakaman.
Ketenangan warga Tuban mendadak gempar. Jamiin mengamuk ke rumah mertuanya yang sedang menggelar pengajian di Dusun Kayunan, Desa Rahayu, Kecamatan Soko. Saat mengamuk, Jamiin menenteng kepala kakaknya, Jamiran (53) yang masih berceceran darah.
Jamiin sempat kabur dan mengamuk. Namun warga dan polisi berhasil menenangkan pelaku dan membawanya ke Polres Tuban. (fat/fat)