26 Daerah di Jatim Belum Setor Draft UMK Tahun 2018

Surabaya - 26 Daerah kabupaten dan kota yang belum menyetorkan draft upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2018. Bagi daerah yang 'terkendala' menyetorkan draf UMK, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur, langsung jemput bola.

"Sekarang saya perjalanan ke Tuban. Untuk mengecek apa saja kendalanya sehingga belum menyetorkan UMK-nya," kata Kadisnakertrans Provinsi Jatim Setiadjit, usai Silaturrahmi Kapolda Jatim bersama Serikat Pekerja/Serikat Buruh dalam rangka Koordinasi berkaitan dengan UMK (Upah minimum kabupaten/kota) dan UMSK (Upah minimum sektoral kabupaten/kota) Tahun 2018 di lobby gedung Tribata, Mapolda Jatim, Jalan A Yani, Selasa (7/11/2017).

Setiadjit menerangkan, batas penetapan UMK tahun 2018 di Jatim adalah 21 November 2017. Draft usulan UMK dari kabupaten dan kota diharapkan sudah diterima Pemprov Jatim pada 8 November besok.

Karena baru 12 daerah yang sudah menyetorkan ke Pemprov Jatim, Kadisnakertrans Setiadjit langsung jemput bola ke daerah-daerah.

"Paling lambat masuk ke pak gubernur 8 November. Daerah-daerah yang belum menyetorkan, kita hubungi terus. Termasuk Tuban, yang kepala dinas tenaga kerjanya tidak bisa saya hubungi, saya yang mengalahi datang ke Tuban untuk menanyakannya," terangnya.

Ia menambahkan, pada prinsipnya usulan UMK dari kabupaten dan kota sedang dalam proses.

"Mereka sudah berproses. Ada yang menunggu tanda tangannya bupati atau wali kota. Pada prinsipnya sudah clear. Mudah-mudahan tidak ada masalah dan Jawa Timur tetap kondusif," jelasnya.

Setiadjit menerangkan, sebelum penetapan UMK 2018, pihaknya sudah mengumpulkan dari elemen serikat pekerja maupun dari asosiasi pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Timur. Tujuannya, untuk menjaga kondusivitas Jawa Timur tetap aman.

"Kapan hari sudah kami lakukan model silaturrahmi dengan Apindo bersama pengurusnya dan juga dengan serikat pekerja," katanya.

Kadisnakertrans juga mengapresiasi upaya silaturrahmi yang dilakukan Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin bersama serikat pekerja.

"Saya sangat mengapresiasi sekali program silaturrahmi dari pak kapolda. Sama seperti yang dilakukan pak gubernur, untuk menyelesaikan secara harmoni. Maka saya sebagai anak buahnya pak gubernur, mengikuti petunjuk beliau (gubernur)," tandasnya. (roi/fat)