Meski sempat dirujuk ke rumah sakit, namun hingga kini pihak keluarga masih merawat sendiri di rumahnya karena terkendala biaya. Sekilas kondisi Zahra tampak normal. Namun saat hendak buang air besar (BAB) dia harus menggunakan alat bantu di bagian perut sebelah kiri.
"Sakitnya sejak umur tiga bulan. Pernah dioperasi dulu di Surabaya (RSU dr Soetomo). Pernah dijanjikan akan dioperasi lagi untuk pembuatan anus. Sampai saat ini belum ada panggilan," ujar Supiah (68) nenek Azzahra keadaan detikcom, Senin (6/11/2017).
Bocah penderita kelainan sejak lahir ini, sebelumnya sempat dirawat di RSUD Blambangan Banyuwangi. Kemudian dirujuk ke RSU dr Soetomo Surabaya, untuk dilakukan operasi lubang anus sementara. Namun karena terkendala biaya akhirnya korban terpaksa dibawa pulang dan dirawat seadanya di rumah.
"Dari dr Soetomo katanya belum ada kamar sampai saat ini. Kami tidak bisa apa-apa," tambahnya.
Bahkan untuk alat bantu BAB, keluarga hanya menggunakan alat bantu sederhana yang terbuat dari plastik bungkus es. Hal tersebut terpaksa dilakukan karena terkendala biaya dan tidak mampu untuk membeli alat bantu pembuangan yang harganya mencapai Rp 50 ribu sekali bab.
Kini pihak keluarga yang sehari-hari bekerja sebagai buruh mencari rumput tersebut hanya bisa pasrah dan berharap segera dapat di rujuk ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis atau operasi pembuatan anus. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini