"Layanan perawatan kesehatan bedah saraf di Indonesia semakin maju dan berkembang pesat menuju kualitas layanan kelas dunia. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya kemampuan dan pengetahuan dokter dan perawat di Indonesia dalam memberikan layanan bedah saraf serta ketersediaan fasilitas pendukung lainnya terlebih di Kota Surabaya," ujar Spesialis Bedah Syaraf dr Teddy Apriawan SpBS dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Sabtu (26/11/17).
Apalagi, kata dia, didukung Pemerintah Kota Surabaya. Wali Kota Risma sendiri sudah mencanangkan Surabaya sebagai kota wisata kesehatan dengan melaunching program Surabaya Health Season setiap tahunnya.
"Kolaborasi antara keterampilan dan pengetahuan tenaga kesehatan dengan didukung peralatan terbaru dengan teknologi terkini serta standar layanan yang diterapkan, sangat membantu. Apalagi, dukungan kampus sebagai institusi pendidikan profesi dan penelitian yang berkelanjutan merupakan kunci pelayanan kesehatan yang berkualitas," tandasnya.
Sementara pencanangan Surabaya sebagai kota wisata kesehatan disambut baik Surabaya Neuroscinece Institute (SNei).
"SNei ini sebagai wadah profesi dokter bedah saraf dengan didukung jejaring rumah sakit di Kota Surabaya yang memberikan pelayanan bedah saraf terbesar di Indonesia. Sehingga mendukung Surabaya untuk selangkah menuju kota pelayanan bedah saraf kelas dunia," tambah anggota SNei, dr Irwan Barlian SpBS dari FK Unair.
Namun, jelas dr Irwan, tentu saja untuk menuju kota destinasi bedah saraf kelas dunia tidaklah mudah. Butuh proses yang panjang untuk mencapainya. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini