Satu kaki Arif terpaksa harus diamputasi, sejak mengalami kecelakaan kerja 2007 silam. Dan krek, alat bantu yang sehari-hari digunakan Arif menjalani aktivitas.
"Sejak SMK, saya sudah senang dengan breakdance, bahkan sampai ada ekskul di sekolah. Sampai kini, hobi ini terus saya lakukan," kata Arif berbincang dengan detikcom, di tempat usahanya Gubuk Kayu di Jalna Gresik, Kota Malang, Kamis (11/10/2017).
Pemuda kelahiran Malang, 15 Mei 1987 silam, sempat menunjukkan handstand dan turtie beberapa gerakan tari breakdance. Sungguh luar biasa, meskipun hanya dengan satu kaki.
![]() |
Saking senengnya dengan breakdance, Arif memiliki sebuah alas khusus untuk berlatih tari. Dia pun menceritakan kisah hidupnya.
"Tiap Senin dan Kamis, latihan di sini (Gubuk Kayu). Kadang di tempat lain," kata alumni SMK Nasional, Malang, ini.
Sementara itu kesukaan pada breakdance membawa Arif bertemu banyak teman. Hingga pada akhirnya tergabung dalam Piramid Suolz, sebuah tim breakdance di Kota Malang.
Satu per satu prestasi mampu ditunjukkan Arif di beberapa kontes. Arif berhasil menyabet juara bersama timnya. Misalnya, LA Street BALL B-Boy, Indonesia B-Boy Championship, dan berbagai ajang lain menjadi saksi kehebatan Arif dalam menekuni salah satu hobinya tersebut.
![]() |
"Ada beberapa kejuaraan saya ikut bersama tim dan alhamdulillah dapat juara," ujar Arif santun.
Selain breakdance, Arif kini menggeluti dunia seni lain, seperti fotografi, video dan kembali mengantarnya bertemu komunitas lain.
"Semakin banyak teman, dengan fotografi, video maupun gowes (bersepeda)," ungkap pria yang tinggal di Jalan S. Supriadi 4B, Kelurahan Ngaglik, Kecamatan Sukun, Kota Malang. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini