Pengamatan detikcom, Rabu (1/11/2017) sore, kabel-kabel itu didominasi warna hitam, dengan beragam ukuran.
Beberapa tiang bambu juga didirikan untuk menyangga agar kabel tak menjuntai ke permukaan tanah. Bahkan, sebagian kabel dibiarkan berserakan di tepi jalan.
Dari informasi yang dihimpun, kabel-kabel yang diduga milik PT Telkom dan perusahan provaider itu menjadi korban proyek pelebaran Jalan Soehat, yang belum tuntas.
![]() |
Pelebaran jalan itu membuat tiang listrik maupun kabel PT Telkom dan perusahaan provaider, harus digeser. Sayangnya, para pemilik kabel-kabel itu membiarkan begitu saja tanpa ada tindakan pembenahan.
"Sudah lama ini, ada dua minggu lebih sejak jalan dilebarkan," ujar warga mengaku bernama Yanto (40), ditemui detikcom di Jalan Soehat.
Yanto tidak mengetahui siapa yang nantinya bertanggungjawab apabila kabel-kabel itu sewaktu-waktu mencelakai warga. "Kata orang-orang milik Telkom atau Icon + itu," terangnya.
Bukan hanya Yanto, warga lain turut kesal dengan keberadaan kabel-kabel semrawut itu. Mereka berharap, segera dilakukan perbaikan hingga tak mengganggu aktivitas warga.
![]() |
Detikcom menemukan sebuah stiker pengumuman berukuran sedang yang tertempel pada salah satu tiang berwarna hitam. Tertulis pemberitahuan bagi pemilik utilitas/JKM/Papan reklame di lokasi segera menghubungi UPT Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Jalan Borobudur atau berjarak 1 kilometer dari lokasi pelebaran jalan.
Jika melihat situs resmi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kota Malang, pelebaran jalan yang menelan biaya Rp 20 miliar itu merupakan proyek Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Jawa Timur.
Proyek pelebaran itu, untuk membuat Jalan Soekarno-Hatta menjadi dua ruas sepanjang 1,8 kilometer, dimulai dari Jalan Borobudur sampai Jalan Soekarno Hatta atau Monumen Pesawat.
"Pelebaran jalan adalah proyek Pemprov Jatim," kata Kepala Bagian Humas Pemkot Malang Nurwidyanto dihubungi terpisah. (bdh/bdh)