Warga Desa Bogobabadan, Kecamatan Karangbinangun, ini pun melihat bunga yang mempunya istilah Amorphophallus titanum becc. Rupanya, bunga bangkai itu tumbuh dua buah, dengan ukuran berbeda.
Sekretaris Kecamatan Karangbinangun, Sutikno mengatakan, bunga bangkai itu ditemukan 4 hari lalu oleh warga. Awalnya, kata Sutikno, bunga bangkai tersebut ditemukan seorang pencari rumput. "Munculnya 4 hari yang lalu, penemunya pencari rumput," kata Sutikno kepada detikcom di lokasi, Rabu (1/11/2017).
![]() |
Sutikno mengaku saat ditemukan, bunga bangkai tersebut sudah tumbuh 2 buah. Saat itu, pencari rumput tersebut penasaran dengan bau busuk yang menyengat. "Akhirnya setelah dicari, diketahui kalau bunga tersebutlah yang menjadi penyebab bau dan disampaikan ke semua orang. Dan sekarang menjadi tontonan," terang Sutikno.
Dari pantauan, lebar bunga itu sekitar 30 cm dengan ketinggian 20 cm. "Yang satu sudah agak layu, karena sudah terlalu sering dipegang orang-orang karena penasaran dengan bunga ini," ungkapnya.
Selain di Desa Bogobabadan, rupanya bunga bangkai juga ditemukan tumbuh di wilayah Kecamatan Sukorame. Di Desa/Kecamatan Sukorame, bunga bangkai tumbuh di pekarangan rumah warga bernama Sain. Hampir sama dengan bunga bangkai yang ada di Kecamatan Karangbinangun, bunga bangkai di Sukorame ini berdiameter sekitar 30 cm dan mengeluarkan bau tak sedap.
Tumbuhnya bunga bangkai ini jadi bahan perbincangan. Warga yang penasaran tak mau melewatkan momentum untuk berswafoto di dekat bunga tersebut. Bahkan, sejumlah aparat pun tak mau ketinggalan untuk melihat bunga berwarna ungu dan krem itu. (fat/fat)