Apalagi dengan naik angling, lebih aman dan terhindar dari panas dan hujan. Keuntungan lain, angling juga bisa dipanggil untuk antar jemput penumpang. Pihak pengelola juga menyediakan call center yang standby selama 24 jam.
"Enak, sekarang bisa kemana-mana tinggal telepon saja. Tidak kepanasan, lebih murah, bisa bawa barang banyak pula," aku Sudarwanti (52), warga Nglegok yang berdagang di Pasar Legi Kota Blitar kepada detikcom di sekitar stasiun, Rabu (1/11/2017).
Baca Juga: Ini Angling, Bajaj Ramah Lingkungan Siap Mengantar Penumpang
Sudarwanti langganan angling untuk mengambil barang dagangan dari Bandung atau Surabaya, yang dikirim memakai jasa kereta api. Hal senada juga diakui pengunjung Makam Bung Karno asal Jakarta, Handoko (56).
![]() |
"Kalau bajaj mah banyak di Jakarta. Tapi ini tidak berisik. Saya sering ke Blitar, baru ini mau naik Angling. Lebih murah ya. Biasanya dari stasiun ke makam sekalinya naik becak Rp 30 ribu, ini angkling cuma Rp 18 ribu. Pakai argo pula, jadi tidak takut dipalak," akunya.
Dari pantauan detikcom, sopir angling adalah pengayuh becak yang bisa dibilang naik derajatnya. Sebab, kali ini pengayuh becak tidak bermandi peluh. Hanya perlu sedikit konsentrasi di belakang kemudi.
"Kalau dihitung-hitung hasilnya sama dengan narik becak. Sehari rata-rata sekitar Rp 30 ribu, cuma enaknya sekarang tidak berkeringat," kata Suwarno (42) warga Sananwetan. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini