Akibatnya, jembatan untuk laju rel KA dari Stasiun Besar Malang maupun sebaliknya tak bisa dilalui.
Dari informasi yang dihimpun detikcom, tabrakan bermula dari truk kontainer L 8534 UT dikemudikan Abdul Rofik (28), asal Rembang, membawa kertas melaju dari arah selatan (Kepanjen) menuju utara (Surabaya).
Ketika sampai di jembatan Embong Brantas, Rofik memilih menggunakan jalur lain, yakni membanting laju stir ke arah kiri.
Lajur yang biasa ia lewati digunakan kendaraan dari arah barat (Balai Kota Malang). Namun ketinggian kontainer ditambah tinggi badan truk membuat bagian atas menabrak jembatan rel KA hingga mengakibatkan berubah tempat (miring).
"Tadi jalanan macet, saya banting ke kiri. ternyata menabrak," kata Abdul Rofik saat ditanya petugas Laka Lantas Polres Malang Kota yang datang ke lokasi.
![]() |
Dari pantauan detikcom, kontainer berukuran besar memiliki tinggi 2,9 meter, sementara batas atas dari jembatan ke badan jalan hanya 4 meter.
Kini Unit Laka Lantas Polres Malang Kota berusaha untuk mengevakuasi truk bermuatan kertas dari lokasi kejadian. Sementara petugas teknis PT. KAI tengah berupaya melakukan perbaikan rel KA.
Tak berfungsinya jembatan rel mengganggu aktifitas kereta api. Jembatan hanya berjarak sekitar 200 meter dari Stasiun Besar Malang.
Wakil Kepala Stasiun Besar Malang Mardiono mengatakan, sejumlah KA terpaksa berhenti karena jalur rel dalam kondisi tak bisa dilewati.
"Malioboro dari Yogyakarta tujuan Malang terpaksa berhenti di Stasiun Kotalama, dan Malabar tujuan Malang-Bandung terpaksa tak bisa berangkat," bebernya. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini