Uniknya Cara Alumni Meriahkan HUT Smala Baya

Uniknya Cara Alumni Meriahkan HUT Smala Baya

Grasella Sofia Mingkid - detikNews
Minggu, 29 Okt 2017 20:01 WIB
Kostum Garuda yang dikenakan alumni Smala Baya (Foto: Grasella Sofia Mingkid)
Surabaya - Ada yang berbeda di Grand City Surabaya sore itu. Barisan kostum unik dari bambu memesona pengunjung pusat perbelanjaan tersebut.

Dengan iringan drum band, satu per satu model berjalan, berputar dan menari memamerkan busana mereka.

Kostum bambu tersebut merupakan hasil karya masyarakat Desa Gintangan, Banyuwangi. Kostum yang juga mendapat apresiasi di Bambu Festival Banyuwangi tersebut hadir dan menyapa warga Surabaya.

Karnaval kostum bambu tersebut merupakan inisiatif dari alumni SMA Negeri 5 Surabaya. Dalam rangka memeriahkan HUT SMALA, nama yang sering dipakai untuk SMA N 5 Surabaya, para alumni khususnya angkatan 1981 memamerkan kostum karya anak bangsa tersebut.

Kostum ini diboyong dari Jember Fashion Carnival (Foto: Grasella Sofia Mingkid)
"Sengaja kami bawa agar masyarakat Surabaya bisa melihat kreativitas daerah," ujar Hana Budiono, koordinator karnaval alumni Smala angkatan 1981 kepada detikcom, Minggu (29/10/2017).

Meski rata-rata telah berkepala empat hingga lima, para alumni Smala angkatan 1981 tetap bersemangat mengenakan kostum-kostum kreatif tersebut. Total ada enam kostum berbahan bambu yang diboyong. Salah satunya yakni yang berbentuk rajawali. Sayap dari kostum tersebut terbuat dari bambu yang dianyam dan diberi warna-warni pemanis.

Cahyo, salah satu peserta karnaval mengaku senang mengenakan kostum dari bambu tersebut. Meski harus menanggung beban sekitar 20 kg, Cahyo mengaku suka dengan desain kostum tersebut.

"Bangga saya pakai karya anak bangsa ini," ujar pria 58 tahun tersebut.

Selain kostum dari bambu, ada juga 2 kostum ikon yang diboyong. Salah satunya kostum Garuda dari Jember Fashion Carnaval.

Theresia Ronny Andayani (58) yang mengenakan kostum Garuda tersebut mengaku sangat antusias. Pensiunan Bappenas Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional ini jauh-jauh datang dari Jakarta untuk mengikuti carnaval tersebut.

"Saya ingin membawa lambang negara masuk ke kehidupan nyata melalui carnaval ini," ujarnya.

Kostum bambu ini merupakan hasil karya masyarakat Desa Gintangan, Banyuwangi (Foto: Grasella Sofia Mingkid)


Lebih lanjut, Hana mengatakan, alumni Smala angkatan 81 telah tersebar di seluruh Indonesia. Namun, mereka tetap mau menunjukkan kecintaan mereka pada Surabaya dan almamater mereka.

"Melalui karya yang kreatif ini, kami rasa dapat menyadarkan masyarakat Surabaya bahwa kita punya kekayaan dan keunikan budaya yang kuat. Ini yang harus terus kita pamerkan ke seluruh dunia," ujarnya.

Dari pantauan detikcom, sejak dibukanya carnaval tersebut, banyak pengunjung yang tertarik dan memadati lobi depan Grand City Mall. Mereka tampak antusias ingin berfoto dengan para model kostum.


Alumni Smala angkatan 81 telah tersebar namun tetap menunjukkan kecintaan mereka pada Surabaya dan almamater (Foto: Grasella Sofia Mingkid)
(iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.