Bunga Bangkai Mudah Ditemukan Tumbuh di Desa Ini

Bunga Bangkai Mudah Ditemukan Tumbuh di Desa Ini

Erliana Riady - detikNews
Minggu, 29 Okt 2017 13:34 WIB
Bunga Bangkai Mudah Ditemukan Tumbuh di Desa Ini
Bunga bangkai yang tumbuh di pekarangan AKP Heri Sugiono (Foto: Erliana Riady)
Blitar - Bunga yang langka yang dilindungi itu akan mudah tumbuh di Desa Kandangan setiap musim hujan. Biasanya tumbuh subur bunga bangkai di sela tanaman umbi-umbian.

Di rumah pekarangan rumah Kasatreskrim Polresta Blitar AKP Heri Sugiono yang baru ditempati dua bulan juga ditemukan bunga bangkai. Namun ia tidak menebasnya, sebaliknya malah melindungi dengan dikasih bekas kandang ayam.

"Habis Magrib kemarin itu saya ribut cari bau busuk seperti bangkai tikus gitu. Baru pagi ini saya nemu sumbernya, ternyata dari bunga ini," katanya pada detikcom, Minggu (29/10/2017).

Ayo, Klik Video 20detik: Bungai Bangkai Mekar Jadi Tontonan Warga Mojokerto

[Gambas:Video 20detik]


Awalnya Heri dan keluarganya juga terganggu dengan bau itu. Apalagi sudah kebiasaan bagi warga sekitar, membabat (menebas) habis tiap bunga itu tumbuh.

"Tiap tahun tumbuh. Biasanya langsung dibabat sama warga sini karena mereka gak tahu kalau ini dilindungi," papar bapak tiga putra ini.

Lahan tegalan sekitar rumah Heri dikelilingi kandang ayam. Bau tak sedap dari kotoran ayam, kerap mengundang hadirnya ribuan lalat. Lalat-lalat inilah yang berjasa membantu proses pembuahan benang sari dan putik dari bunga bangka tersebut.

AKP Heri memagari bunga bangkai nya agar tak dibabak tetanggaAKP Heri memagari bunga bangkai nya agar tak dibabak tetangga (Foto: Erliana Riady)
Bunga ini mempunyai lima daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong. Di dasar bunga terdapat bagian seperti piringan berduri, berisi benang sari atau putik bergantung pada jenis kelamin bunga, jantan atau betina.

Hewan penyerbuk adalah lalat yang tertarik dengan bau busuk yang dikeluarkan bunga. Bunga hanya berumur sekitar satu minggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati. Prosentase pembuahan sangat kecil, karena bunga jantan dan bunga betina sangat jarang bisa mekar bersamaan dalam satu minggu, itu pun kalau ada lalat yang datang membuahi.

"Memang banyak tumbuh di sini. Kemarin saja, katanya masih tunas sudah dibabat tiga. Ya karena mereka gak tahu itu," katanya.

Heri juga mengaku, bunga bangkai yang masih tunas, bentuknya mirip umbi talas. Namun saat tahu tunas yang satu ini, sengaja dibiarkannya tumbuh karena warnanya berbeda dengan tunas talas pada umumnya.

"Ini dari awal menarik perhatian saya. Sengaja saya biarkan tumbuh, soalnya warna biru keunguannya lebih cerah dari warna talas pada biasanya," terang lelaki yang hobi naik motor trail ini.

Bunga bangkai ini memiliki nama lain di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya adalah Suweg Raksasa dan Batang Krebuit. Bunga ini sebenarnya bunga dari tanaman sejenis talas-talasan (Araceae) endemik Indonesia.

"Warga sini biasa nyebut " walur". Karena sudah sering tahu dan melihat, makanya gak menarik perhatian orang untuk berbondong melihat," ungkapnya.

Untuk menjaga bunga itu lebih aman, Heri memilih memagarinya dengan kayu dan bambu. Saat ini bunga dengan tinggi sekitar 60 cm dengan diameter 40 cm itu telah aman berada dibalik kandang kayunya. Heri pun berpesan pada warga sekitar untuk membiarkan Bungai bangkai itu tumbuh mekar, hingga layu dan mati dengan sendirinya. (iwd/iwd)
Berita Terkait