"Sempat ada pertemuan kemarin. Dan ini memperjelas miss komunikasi antara BKSDA dan pengusaha Cable Car. Harus duduk bersama antara keduanya," ujar Wakil Bupati Banyuwangi Yusuf Widyatmoko kepada detikcom, Sabtu (28/10/2017).
Saat ini, kata Yusuf, BKSDA Jatim sedang melakukan pembangunan beberapa sarana prasarana publik di Kawah Ijen. Namun ada beberapa titik yang seharusnya digunakan infrastruktur kereta gantung, rupanya dibangun fasilitas umum oleh BKSDA Jatim.
"Saat ini BKSDA melakukan pembangunan infrastruktur kepentingan publik. Sementara pengusaha cable car bingung ternyata tempat tersebut nanti akan dilewati cable car," tambahnya.
Menurut Yusuf, BKSDA Jatim memiliki wilayah khusus untuk publik dan wilayah khusus untuk bisnis. BKSDA membangun di wilayah publik, sementara pengusaha yang akan membuat kereta gantung akan menempati wilayah bisnis.
"Rencananya akan dilakukan pertemuan sinkronisasi pada akhir bulan ini," pungkasnya.
PT Sura Parama Setia (SPS) merupakan pengusaha yang akan membangun kereta gantung menuju puncak Ijen. Pembangunan ini sudah disetujui oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Investasi yang akan ditanam untuk pembangunan kereta gantung tersebut sebesar Rp 400 miliar.
Sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), melalui BKSDA Jawa Timur pada tahun ini, akan melakukan pembangunan tersebut, dari Paltuding hingga ke kawasan puncak Ijen.
Pembangunan sarana prasarana tersebut, meliputi pembangunan toilet, musholla, lahan parkir, rest area, pondok perapian, embung air, tandon air, taman bermain, tempat pantau satwa, ruang kesehatan, camping ground, pagar pembatas kawah, perbaikan jalur pendakian dan beberapa fasilitas lainnya.
Untuk tahap pertama ini, akan selesai pada Desember . Selanjutnya akan dilanjutkan pada tahun 2018 dengan total anggaran keseluruhan mencapai Rp 13 miliar. (iwd/iwd)











































