"Sekarang kan bertepatan dengan hari sumpah pemuda, kebetulan bertepatan dengan hari pernikahan kami. Hari ini kami ingin merayakan ulang tahun pernikahan dengan mengunjungi makam WR Soepratman, ke Monumen Kapal Selam, dan ke Pantai Kenjeran yang ada air mancurnya," ujar Titik Indrawati (29), warga Tarik, Sidoarjo kepada detikcom, Sabtu (28/10/2017).
Titik mengatakan, dia dan suaminya biasanya merayakan hari ulang tahun pernikahan di rumah dengan bertukar kado dan makan-makan.
"Hari ini mau merayakan ulang tahun pernikahan yang beda karena biasanya kami merayakan ya tukar kado dan makan-makan di rumah. Selain itu biasanya kami liburnya nggak barengan dan kebetulan hari ini kami sama-sama libur," kata Titik.
Titik mengaku bahwa ia, suami, dan anak perempuannya hanya berziarah ke makam WR Soepratman. Selain karena jaraknya yang dekat dengan tempat tinggalnya, pasangan suami istri itu ingin mengenang jasa WR Soepratman sekaligus bernostalgia saat pertama kali lagu Indonesia Raya dinyanyikan.
"Di sini paling dekat dan kami ingin mengenang jasa WR Soepratman sekaligus mengingat sejarah ketika lagu Indonesia Raya pertama kali dinyanyikan. Jadi itulah alasan kami mengunjungi makam WR Soepratman," ujar ibu satu anak itu.
Tak sekadar berziarah dan bernostalgia, pasutri ini juga ingin mengenalkan kepada anak tunggalnya, Sania (4), mengenai sejarah dan jasa para pahlawan di Indonesia.
![]() |
Fikri dan Titik mengaku kagum pada sosok WR Soepratman yang mau mengabdikan kemampuannya untuk Indonesia. Karyanya yang luar biasa bisa dikenang untuk mengingatkan masyarakat Indonesia terhadap negerinya sendiri.
"Karya-karyanya, lagu-lagunya WR Soepratman sangat menyentuh. Selain itu kami juga kagum pada sosok WR Soepratman yang menggunakan bakatnya untuk berkarya di negeri ini," ujar Fikri.
Pasutri itu berharap di Hari Sumpah Pemuda ini, generasi muda bisa mengingat sejarah dan jasa para pahlawan. Selain itu, mereka juga berharap banyak orang tua di Indonesia yang mau mengajarkan anak-anak mereka akan sejarah bangsa tercinta ini.
"Kami berharap generasi muda mau peduli akan sejarah dan mau mengingat jasa para pahlawan. Selain itu kami juga berharap ada banyak orang tua yang mau mengajarkan anak-anak mereka mengenai sejarah supaya kelak anak-anak mereka memiliki rasa nasionalisme," tandas Fikri. (iwd/iwd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini