Ini Program Anyar Pemkab Banyuwangi Muliakan Lansia

Ini Program Anyar Pemkab Banyuwangi Muliakan Lansia

Ardian Fanani - detikNews
Kamis, 26 Okt 2017 16:06 WIB
Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi - Pemkab Banyuwangi mulai program pemberian makanan bergizi secara gratis ke warga miskin, terutama lansia yang sudah non produktif. Nama programnya adalah Rantang Kasih. Para lansia mendapat makanan gratis seumur hidup dari anggaran APBD Banyuwangi.

Sejumlah warga lansia yang dikunjungi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas rata-rata berusia di atas 60 tahun. Antara lain Misnah, Bakiah, Sami, Ramli, dan Asiah. Mereka tinggal di beberapa desa di Kecamatan Glagah. Pantauan detikcom, para lansia itu hidup sebatang kara, hidup di rumah kecil ikut lahan tetangga.

"Tahap awal kita gotong-royong. Setelah uji coba satu-dua bulan, kita sempurnakan. Ada 1.000 lansia sasaran, lalu ditambah 2.000 lansia di pertengahan 2018. Tiap hari kita antarkan makanan bergizi ke rumah-rumah mereka," ujar Bupati Anas langsung membagikan rantang kepada beberapa lansia, di desa-desa wilayah Kecamatan Glagah, Kamis (26/10/2017).

Selanjutnya, kata Anas, Pemkab Banyuwangi menyediakan anggaran untuk para lansia. "Anggaran tahap awal ini sekitar Rp 4 miliar dan pasti terus ditambah. PAD kita terus meningkat, maka harus menetes sampai ke bawah, termasuk lewat program ini," imbuh Anas.

Anas menambahkan, makanan yang diberikan sesuai gizi seimbang yang disupervisi Dinas Kesehatan.

"Misalnya, ada sayur, buah, daging yang diatur tiap harinya. Nanti dipetakan, mana lansia yang tidak boleh makan daging karena punya penyakit tertentu. Jadi jangan gara-gara makan ini nanti kolesterolnya naik. Bukannya sehat, malah gawat," kelakar Anas.

Rantang Kasih, Program Anyar Banyuwangi/Rantang Kasih, Program Anyar Banyuwangi/ Foto: Ardian Fanani


Program ini juga sebagai upaya meningkatkan cinta kepada orang tua. Anas bercerita pernah menemukan fakta menyedihkan tentang orang tua yang hidup kekurangan, sedangkan anaknya hidup berkecukupan di tempat lain.

"Ini benar terjadi, laporan lewat media sosial, ada lansia kekurangan hidup sendirian di rumah yang tidak layak di sebuah desa. Lalu dicek, ternyata anak lansia itu hidup berkecukupan dengan pekerjaan layak, pokoknya ekonominya baik, di kecamatan lain. Lihat fakta itu, antara ingin marah dan ingin nangis jadi satu," ujar Anas yang memenangkan Pilkada 2015 lalu dengan perolehan suara hampir 89 persen.

"Saya ingin bilang, siapalah kita tanpa orang tua. Jangan sampai lupa orang tua," imbuh bupati berusia 44 tahun ini.

Untuk memperluas sasaran program, Anas menggandeng Badan Amil Zakat serta lembaga-lembaga lainnya, termasuk dunia usaha. "Lewat program ini, masyarakat bisa guyub, punya kepedulian sosial," ujarnya.

Publik luas pun bisa berpartisipasi. "Caranya mudah kok, dengan teknologi geospasial dalam penanggulangan kemiskinan, langsung tahu lokasi sasaran. Misalnya, bagi yang punya rezeki, tinggal kontak warung sekitar rumah lansia sasaran yang belum ter-cover makanan dari APBD, beri uang mingguan ke warungnya, biar warungnya yang mengantar makanan ke rumah warga," pungkas Anas. (fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.